Penajam (ANTARA Kaltim) - Pelaku usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyambut baik kegiatan Sensus Ekonomi yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik mulai 1 hingga 31 Mei 2016.

Supardi, satu di antara sekian pelaku usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ditemui di Penajam, Rabu, mengaku sangat mendukung Sensus Ekonomi yang dilaksanakan BPS tersebut.

"Dengan adanya sensus ekonomi, kami para pelaku dunia usaha mengetahui potensi yang ada di suatu daerah," ujarnya.

Menurut Supardi, para pelaku usaha akan memiliki pandangan terkait usaha apa yang akan dipilih setelah mengetahui hasil sensus.

"Kami punya kepastian untuk berusaha, sehingga dapat membangun usaha dan meningkatkan perekonomian. Pertumbuhan dunia usaha di suatu daerah dapat mengurangi pengangguran karena dapat melakukan penyerapan tenaga kerja," tambah Supardi.

Di sisi lain, pertanyaan yang disampaikan petugas di antaranya mengenai identitas, jenis usaha, permodalan, omzet hingga status badan hukum, sempat membuat khawatir pedagang dan pelaku usaha kecil atau rumah tangga.

Kekhawatiran tersebut berkaitan dengan penarikan pajak, karena kebanyakan pedagang dan pelaku usaha kecil atau rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak memiliki badan hukum.

Namun, setelah petugas menjelaskan,bahwa sensus ekonomi hanya menghimpun data dan tidak berhubungan dengan pajak, akhirnya para pedagang dan pelaku usaha kecil atau rumah tangga memberikan jawaban yang benar dan apa adanya.

Selain itu petugas juga mengatakan, sensus ekonomi sifatnya rahasia dan agregat, sehingga kerahasiaan data responden dijamin kerahasiaannya oleh BPS.

Kegiatan SE 2016 di Kaltim melibatkan sebanyak 4.874 petugas pencacah lapangan bertugas di 10 kabupaten/kota di daerah setempat.

Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar sebelumnya juga mengimbau masyarakat, terutama pelaku usaha untuk menyukseskan pelaksanaan sensus ekonomi dengan memberikan data akurat kepada petugas pencacah yang melakukan pendataan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016