Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 120 peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri-5 Samarinda, Kalimantan Timur terganggu akibat padamnya listrik pada empat ruangan kelas yang akan digunakan sebagai tempat ujian.
Ketua Panitia UNBK SMPN-5 Samarinda, Susan Widiati, Senin mengatakan terganggunya pelaksanaan ujian tersebut akibat terputusnya aliran listrik pada empat ruangan yang akan digunakan para peserta ujian.
"Kami tidak tahu penyebab terputusnya aliran listrik pada empat ruangan yang akan digunakan UNBK itu. Padahal, kami sudah laksanakan dua `tryout` tetapi tidak ada masalah," ujar Susan Widiati,
"Aliran listrik tiba-tiba putus sebelum pukul 08. 00 Wita sehingga kami putuskan pelaksanaan UNBK terhadap 120 peserta ditunda dan akan dilaksanakan pada Senin sore, pukul 16. 00 Wita. UNBK untuk mata ujian Matematika harus tuntas hari ini," katanya.
UNBK SMP Negeri 5 Samarinda lanjut Susan Widiati, diikuti 373 pelajar yang dibagi dalam tiga sesi.
Sesi pertama tambahnya, diikuti 120 peserta yang dilaksanakan mulai pukul 08. 00 Wita kemudian dilanjutkan sesi kedua dan ketiga.
"Pelaksanaan UNBK sesi kedua dan ketiga berlangsung aman dan nyaris tanpa kendala. Hanya sesi pertama saja yang bermasalah akibat terputusnya aliran listrik sehingga harus ditunda pada Senin sore," tuturnya.
"Tentu, penundaan tersebut mengganggu konsentrasi para pelajar sebab mereka sudah siap mengikuti UNBK pada Senin pagi tetapi karena adanya kendala tersebut sehingga harus ditunda," kata Susan Widiati.
Panitia UNBK SMP Negeri 5 Samarinda kata Susan Widiati, telah menyiapkan 120 unit komputer pada pelaksanaan ujian tersebut.
"Secara teknis, pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 5 sudah siap dilaksanakan dan telah tersedia 120 unit komputer jenis laptop. Sebanyak 30 sampai 40 unit laptop disiapkan sekolah dan sisinya milik para peserta dan guru," kata Susan Widiati.
Sementara, teknisi UNBK SMP Negeri 5 Samarinda, Amat menduga, terputusnya aliran listrik di empat ruangan yang akan digunakan UNBK tersebut akibat penggunaan alat yang tidak sesuai kapasitas.
"Dugaan sementara, alat yang digunakan yang tidak sesuai kapasitas listrik, karena hanya pada empat ruangan itu yang aliran listriknya padam," kata Amat.
Salah seorang peserta UNBK SMP Negeri 5 Samarinda, Altariq Alfa mengaku terganggu dengan penundaan ujian tersebut karena sudah mempersiapkan diri mengikuti ujian pada Senin pagi.
"Setelah diumumkan bahwa ujian nasional ditunda karena listrik padam saya langsung pulang. Saya baru tahu kalau ujian akan dilaksanakan Senin sore melaui grup media sosial teman sekolah. Konsentrasi saya terganggu sebab sudah siap melaksanakan ujian pada pagi hari ternyata harus ditunda," kata pelajar Kelas 9 C SMP Negeri 5 Samarinda tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Ketua Panitia UNBK SMPN-5 Samarinda, Susan Widiati, Senin mengatakan terganggunya pelaksanaan ujian tersebut akibat terputusnya aliran listrik pada empat ruangan yang akan digunakan para peserta ujian.
"Kami tidak tahu penyebab terputusnya aliran listrik pada empat ruangan yang akan digunakan UNBK itu. Padahal, kami sudah laksanakan dua `tryout` tetapi tidak ada masalah," ujar Susan Widiati,
"Aliran listrik tiba-tiba putus sebelum pukul 08. 00 Wita sehingga kami putuskan pelaksanaan UNBK terhadap 120 peserta ditunda dan akan dilaksanakan pada Senin sore, pukul 16. 00 Wita. UNBK untuk mata ujian Matematika harus tuntas hari ini," katanya.
UNBK SMP Negeri 5 Samarinda lanjut Susan Widiati, diikuti 373 pelajar yang dibagi dalam tiga sesi.
Sesi pertama tambahnya, diikuti 120 peserta yang dilaksanakan mulai pukul 08. 00 Wita kemudian dilanjutkan sesi kedua dan ketiga.
"Pelaksanaan UNBK sesi kedua dan ketiga berlangsung aman dan nyaris tanpa kendala. Hanya sesi pertama saja yang bermasalah akibat terputusnya aliran listrik sehingga harus ditunda pada Senin sore," tuturnya.
"Tentu, penundaan tersebut mengganggu konsentrasi para pelajar sebab mereka sudah siap mengikuti UNBK pada Senin pagi tetapi karena adanya kendala tersebut sehingga harus ditunda," kata Susan Widiati.
Panitia UNBK SMP Negeri 5 Samarinda kata Susan Widiati, telah menyiapkan 120 unit komputer pada pelaksanaan ujian tersebut.
"Secara teknis, pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 5 sudah siap dilaksanakan dan telah tersedia 120 unit komputer jenis laptop. Sebanyak 30 sampai 40 unit laptop disiapkan sekolah dan sisinya milik para peserta dan guru," kata Susan Widiati.
Sementara, teknisi UNBK SMP Negeri 5 Samarinda, Amat menduga, terputusnya aliran listrik di empat ruangan yang akan digunakan UNBK tersebut akibat penggunaan alat yang tidak sesuai kapasitas.
"Dugaan sementara, alat yang digunakan yang tidak sesuai kapasitas listrik, karena hanya pada empat ruangan itu yang aliran listriknya padam," kata Amat.
Salah seorang peserta UNBK SMP Negeri 5 Samarinda, Altariq Alfa mengaku terganggu dengan penundaan ujian tersebut karena sudah mempersiapkan diri mengikuti ujian pada Senin pagi.
"Setelah diumumkan bahwa ujian nasional ditunda karena listrik padam saya langsung pulang. Saya baru tahu kalau ujian akan dilaksanakan Senin sore melaui grup media sosial teman sekolah. Konsentrasi saya terganggu sebab sudah siap melaksanakan ujian pada pagi hari ternyata harus ditunda," kata pelajar Kelas 9 C SMP Negeri 5 Samarinda tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016