Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 300 peserta dari berbagai kalangan mulai dosen, guru, wartawan, mahasiswa, dan pemerhati bahasa di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti Seminar Literasi Nasional bertema "Penumbuhan Budidaya Literasi sebagai Upaya Pemartabatan Bangsa".

"Delapan narasumber yang kami undang dalam seminar ini merupakan orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Mereka mengupas berbagai hal terkait literasi," ujar Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Imam Budi Utomo saat pembukaan acara itu di Samarinda, Selasa.

Kedelapan narasumber tersebut terdiri dari empat narasumber utama dan empat narasumber pendamping. Empat narasumber utama adalah Kepala Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Prof Dr Gufran Ali Ibrahim dengan materi bertema Kebijakan dan Desain Besar Gerakan Literasi Nasional.

Kemudian Prof Dr Suminto A Sayuti yang merupakan Dewan Pakar Himpunan Sarjana Sastra Indonesia (HISKI) Pusat sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan materi bertema Literasi dan Upaya Pemartabatan Bangsa.

Selanjutnya Drs Tendy Kusumah Somantri yang merupakan Ketua Forum Bahasa Media Massa (FBMM) Pusat. Ia menyampaikan pokok-pokok pikiran terkait budaya literasi dan media massa.

Narasumber utama keempat adalah Dr Asli Nuryadin yang merupakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda. Ia menyampaikan tentang pokok pikiran mengenai minat baca di kalangan siswa dan pelaksanaan literasi di sekolah.

Sedangkan empat narasumber pendamping antara lain Prof Bahri, Dr Mursalim, dan Surya Sili, Ph,D. Semua narasumber pendamping yang merupakan kalangan akademisi di Kaltim itu memberikan tambahan wawasan kepada semua peserta mengenai literasi.

Menurut Imam, upaya penumbuhan budaya literasi merupakan gerakan yang harus melibatkan berbagai pihak dalam pencapaiannya, sehingga Kantor Bahasa Kaltim menggandeng sejumlah elemen, di antaranya HISKI Komisariat Kaltim dan FBMM Kaltim.

Sementara dalam seminar yang dilanjutkan dengan diskusi tersebut, puluhan peserta baik dari wartawan, guru, dan mahasiswa antusias bertanya kepada masing-masing narasumber, baik mengenai literasi maupun pola pembelajaran terkait minat baca di sekolah, tetapi karena waktu yang terbatas, sehingga hanya ada enam penanya yang mendapat kesempatan bertanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016