Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali memberlakukan sistem bergilir untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan.

Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan, Haidir Effendi saat dihubungi di Balikpapan, Rabu mengatakan, mulai Kamis (21/4) PDAM kembali memberlakukan sistem bergiliran untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan.

Menurutnya, ketinggian air Waduk Manggar pada Rabu siang mencapai 51,4 meter, sehingga diambil kebijakan memberlakukan sistem bergiliran operasional di IPAM (instalasi pengolahan air minum) Kampung Damai dan Batu Ampar.

"Akibat dari kebijakan itu, puluhan ribu pelanggan, baru bisa mendapatkan air bersih sekitar 3 atau empat hari ke depan," ujarnya.

Sebelumnya, PDAM Kota Balikpapan, pada 16 Februari hingga 1 April 2016, telah memberlakukan sistem bergiliran untuk pendistribusian air bersih kepada pelanggan.

IPAM Kampung Damai dan Batu Ampar, lanjut Haidir Effendi, mampu memproduksi air bersih hingga 900 liter per detik, namun saat ini kemampuan produksi air bersih kedua IPAM tersebut hanya 50 persen.

"Jadwal bergilirnya, IPAM Batu Ampar akan beroperasi selama empat hari dan tiga hari IPAM Kampung Damai," ucapnya.

Dengan ketinggian air di Waduk Manggar berada pada level 5,14 meter itu tambah Haidir Effendi, hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan baku produksi air bersih selama 24 hari.

PDAM Kota Balikpapan memiliki sekitar 83 ribu pelanggan, 80 persen pasokan air baku berasal dari Waduk Manggar, sisanya dipasok daru sumur dalam, dan krisis air ini dialami sejak September 2015 akibat kemarau panjang.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang terjadi ini, dan diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menggunakan air PDAM," kata Haidir Effendi.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016