Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah pusat untuk pembangunan terminal angkutan barang, menyusul kebijakan pemotongan anggaran hingga 30 persen dari pemerintah kota setempat pada APBD 2016.
"Anggaran Pemkot Balikpapan terbatas, sementara ada proyek-proyek yang juga harus dibiayai, maka pilihan kami mengajukan anggaran proyek terminal angkutan barang itu ke pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana di Balikpapan, Kamis.
Pada desain awalnya, proyek terminal itu menghabiskan anggaran sekitar Rp75 miliar dan sesuai dengan perencanaan rekayasa lalu lintas Kota Balikpapan, lokasinya berada di jalan menuju Terminal Peti Kemas Kariangau yang bermuara di Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta.
Namun kemudian, luasan terminal di desain awal yang hanya 9 hektare dinilai masih kurang, sehingga Dishub Balikpapan menambah luasannya menjadi 14 hektare.
"Lahan yang 9 hektare tersebut sudah dibebaskan dan dibersihkan," kata Sudirman.
Dalam desain yang baru, Dishub Balikpapan menambah tempat pengujian kendaraan bermotor (KIR) dan lahan parkir agar truk-truk besar tidak lagi parkir di pinggir jalan.
"Apabila tempat pengujian kendaraan bermotor tidak di lokasi itu, maka percuma saja, sebab untuk menuju tempat pengujian yang sekarang berlokasi di Batakan, arah timur Balikpapan, truk-truk besar itu harus melintas kota," ujarnya.
Sudirman juga mengatakan bahwa belum lama ini Dishub telah membahas draf akhir studi kelayakan untuk pembangunan terminal angkutan barang tersebut.
Dari draf tersebut, dijadwalkan desain rinci pekerjaan (detailed engineering design/DED) proyek terminal itu selesai pada pertengahan tahun ini.
"Sebenarnya yang kami prioritaskan banyak. Saat Musrenbang Provinsi Kaltim, kami juga ajukan pembangunan terminal tipe B untuk melayani angkutan antarkota dalam provinsi, tapi karena ada keterbatasan anggaran, jadi ada beberapa yang harus diundur dulu," kata Sudirman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Anggaran Pemkot Balikpapan terbatas, sementara ada proyek-proyek yang juga harus dibiayai, maka pilihan kami mengajukan anggaran proyek terminal angkutan barang itu ke pusat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana di Balikpapan, Kamis.
Pada desain awalnya, proyek terminal itu menghabiskan anggaran sekitar Rp75 miliar dan sesuai dengan perencanaan rekayasa lalu lintas Kota Balikpapan, lokasinya berada di jalan menuju Terminal Peti Kemas Kariangau yang bermuara di Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta.
Namun kemudian, luasan terminal di desain awal yang hanya 9 hektare dinilai masih kurang, sehingga Dishub Balikpapan menambah luasannya menjadi 14 hektare.
"Lahan yang 9 hektare tersebut sudah dibebaskan dan dibersihkan," kata Sudirman.
Dalam desain yang baru, Dishub Balikpapan menambah tempat pengujian kendaraan bermotor (KIR) dan lahan parkir agar truk-truk besar tidak lagi parkir di pinggir jalan.
"Apabila tempat pengujian kendaraan bermotor tidak di lokasi itu, maka percuma saja, sebab untuk menuju tempat pengujian yang sekarang berlokasi di Batakan, arah timur Balikpapan, truk-truk besar itu harus melintas kota," ujarnya.
Sudirman juga mengatakan bahwa belum lama ini Dishub telah membahas draf akhir studi kelayakan untuk pembangunan terminal angkutan barang tersebut.
Dari draf tersebut, dijadwalkan desain rinci pekerjaan (detailed engineering design/DED) proyek terminal itu selesai pada pertengahan tahun ini.
"Sebenarnya yang kami prioritaskan banyak. Saat Musrenbang Provinsi Kaltim, kami juga ajukan pembangunan terminal tipe B untuk melayani angkutan antarkota dalam provinsi, tapi karena ada keterbatasan anggaran, jadi ada beberapa yang harus diundur dulu," kata Sudirman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016