Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sepanjang 2015 Provinsi Kalimantan Timur menemukan sebanyak 556 kasus orang tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV), suatu virus yang bisa berkembang menjadi penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Dari penemuan baru tersebut, kini jumlah orang yang tertular virus HIV di Kaltim menjadi 4.425 orang dari sebelumnya 3.869 orang. Jumlah ini belum termasuk kasus HIV di Provinsi Kaltara," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kaltim Jurnanto di Samarinda, Kamis.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Kaltim, lanjut Jurnanto, sejak tahun 1993 pertama kali kasus HIV ditemukan di lokalisasi Kilometer 10 Kabupaten Kutai Kartanegara, hingga akhir 2015 telah berkembang menjadi sebanyak 4.130 kasus HIV yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Kaltim.

Khusus di Kabupaten Mahakam Ulu, sebuah daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat, hingga kini belum dilakukan pemeriksaaan VCT sehingga tidak ditemukan orang mengidap HIV.

Dari 4.130 kasus HIV di Kaltim tersebut, 1.030 di antaranya telah berkembang menjadi penyakit AIDS, kemudian terdapat 437 orang telah meninggal.

Khusus di tahun 2015, lanjutnya, ditemukan sebanyak 556 kasus HIV dengan penemuan tertinggi di Samarinda sebanyak 332 kasus, disusul Balikpapan 161 kasus, Kutai Timur 56 kasus, Kutai Kartanegara 54 kasus, Bontang 38 kasus, Penajam Paser Utara 16 kasus, Kutai Barat 13 kasus, Berau dan Paser masing-masing satu kasus.

Sedangkan berdasarkan laporan Klinik VCT Rumah Sakit Abdul Wahab Sjaharanie Samarinda, hingga Desember 2015 ditemukan sebanyak 1.200 kasus HIV, 760 di antaranya telah menjadi AIDS dan 246 orang telah meninggal.

"Dilihat berdasarkan kelompok umur, kasus HIV tertinggi ada pada orang dengan usia 25-34 tahun yang mencapai 564 kasus atau 47 persen, diikuti kelompok umur 35-45 tahun sebanyak 262 orang atau 21,8 persen," katanya.

Kemudian kelompok umur 16-24 tahun sebanyak 181 orang yang terinfeksi HIV atau sebanyak 15,1 persen, selanjutnya kelompok umur 45 tahun ke atas sebanyak 116 orang atau 9,7 persen, dan kelompok umur 15 tahun ke bawah tercatat 77 anak atau 6,4 persen.

Menurutnya, risiko penularan HIV tertinggi melalui heteroseksual (hubungan laki-laki dan perempuan) secara bebas sebanyak 917 kasus atau 76,4 persen, melalui jarum suntik narkoba 112 kasus atau 9,3 persen, transmisi perinatal (penularan dari ibu ke bayi) 78 kasus atau 6,5 persen, dan melalui anal seks 78 kasus atau 6,5 persen.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016