Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Sutrisno mengatakan hujan yang turun di wilayah Kalimantan Timur masih sporadis atau bersifat lokal sehingga belum merata.

"Wilayah Kalimantan Timur masih terdampak gejala el-nino sehingga kawasan tersebut belum dilanda hujan, seperti wilayah lainnya di Indonesia," ujar Sutrisno saat dihubungi di Samarinda, Kamis.

Dari pantauan BMKG, kata Sutrisno, hujan yang belum merata itu disebabkan dampak el-nino dari kondisi kuat menuju moderat atau mulai menurun.

"Diprediksi pada April hingga Mei 2016, kondisi el-nino akan semakin lemah sampai menjadi netral," katanya.

Ia menambahkan belum turunnya hujan di sebagian wilayah Kaltim, khususnya Kota Samarinda, akibat angin baratan baru sampai di wilayah Sumatera, Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah.

Angin Monsun Asia atau angin yang berhembus secara periodik minimal tiga bulan dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan, saat ini ditandai dengan angin baratan di Indonesia wilayah selatan sudah dominan.

"Sehingga kawasan Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Timur serta Pulau Sumatera sudah mulai diguyur hujan. Sementara di wilayah Kaltim masih kuat angin timuran, sehingga curah hujan belum normal," papar Sutrisno.

BMKG memprediksi dalam beberapa dasarian ke depan, angin baratan akan semakin menguat, sementara angin timuran semakin melemah sehingga dalam beberapa hari ke depan, wilayah Kaltim akan mulai diguyur hujan.

"Kami memprediksi dalam beberapa hari ke depan, hujan akan mulai turun dengan merata di wilayah Kaltim. Dari monitoring HTH atau hari tanpa hujan, sudah terlihat ada peningkatan potensi terjadi hujan," katanya.

"Intinya, saat ini angin Baratan masih terhambat oleh angin Timuran di atas wilayah kaltim sehingga kawasan tersebut belum turun hujan secara normal, walaupun saat ini sudah masuk periode musim penghujan," ujar Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016