Penajam (ANTARA Kaltim) - Pelabuhan Benuo Taka di Kawasan Industri Buluminung, milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, yang akan segera difungsikan secara total berpotensi meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).

"Pelabuhan Benuo Taka memiliki potensi besar menyumbang PAD, karena juga bisa berfungsi sebagai pelabuhan bongkar muat batu bara, `crude palm oil` (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit dan kontainer," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan saat dihubungi di Penajam, Minggu.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melalui Dishubbudpar Kominfo lanjut Ady Irawan, telah melakukan uji coba pengoperasian Pelabuhan Benuo Taka tersebut, dengan melepas kapal TB Marine Power 3026 yang bermuatan 7.500 batu bara pada Januari 2016.

Besaran retribusi yang dapat dipungut menurut Ady Irawan, untuk satu perusahaan batu bara yang melakukan pengapalan hasil batu baranya di Pelabuhan Benuo Taka tersebut, diperkirakan mencapai Rp12,5 miliar per bulan.

"Besaran retribusi itu baru dari satu perusahaan batu bara, belum termasuk perusahaan lainnnya dan pengapalan minyak mentah kelapa sawit serta kontainer," ujarnya.

"Kami berupaya menaikkan PAD dengan memungut retribusi Pelabuhan Benuo Taka, yang mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2016," kata Ady Irawan.

Selain itu Dishubbudpar Kominfo tambahnya, juga akan menertibkan pelabuhan kecil yang tidak memiliki izin serta pelabuhan milik perusahaan di wilayah Penajam Paser Utara yang digunakan tidak sesuai dengan perizinan.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016