Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan krisis air merupakan salah satu masalah yang saat ini masih terjadi di daerahnya, selain masalah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Krisis air menjadi permasalahan kota ini, karena terbatasnya kemampuan waduk Manggar," kata Rizal di Balikpapan, Selasa.
Kondisi waduk Manggar sebagai sumber air baku bagi masyarakat Balikpapan. Saat ini, kondisi level hanya setinggi 5,6 meter, katanya.
"Dan ini merupakan masalah yang membutuhkan penanganan yang serius," kata Rizal.
Pemkot Balikpapan berupaya membangun dan mengembangkan waduk Sungai Wain dan waduk Teritip sebagai sumber air baku yang baru, katanya.
Sedangkan masalah lain di Balikpapan adalah kasus DBD yang harus disikapi serius oleh lapisan masyarakat, karena tingginya kasus kesakitan DBD dan terjadi di seluruh kelurahan, katanya.
"Bahkan dari 276 kasus DBD yang terjadi selama 2016 atau hingga minggu kelima tahun ini terdapat kematian sebanyak lima orang," kata Rizal.
Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah langkah sudah ditempuh diantaranya pencanangan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), katanya.
"Dengan menggelar kerja bakti massal dan mengeluarkan surat edaran bagi rumah sakit, agar tidak menolak pasien dengan suspec DBD," kata Rizal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Krisis air menjadi permasalahan kota ini, karena terbatasnya kemampuan waduk Manggar," kata Rizal di Balikpapan, Selasa.
Kondisi waduk Manggar sebagai sumber air baku bagi masyarakat Balikpapan. Saat ini, kondisi level hanya setinggi 5,6 meter, katanya.
"Dan ini merupakan masalah yang membutuhkan penanganan yang serius," kata Rizal.
Pemkot Balikpapan berupaya membangun dan mengembangkan waduk Sungai Wain dan waduk Teritip sebagai sumber air baku yang baru, katanya.
Sedangkan masalah lain di Balikpapan adalah kasus DBD yang harus disikapi serius oleh lapisan masyarakat, karena tingginya kasus kesakitan DBD dan terjadi di seluruh kelurahan, katanya.
"Bahkan dari 276 kasus DBD yang terjadi selama 2016 atau hingga minggu kelima tahun ini terdapat kematian sebanyak lima orang," kata Rizal.
Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah langkah sudah ditempuh diantaranya pencanangan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), katanya.
"Dengan menggelar kerja bakti massal dan mengeluarkan surat edaran bagi rumah sakit, agar tidak menolak pasien dengan suspec DBD," kata Rizal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016