Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mewacanakan aset bekas penyelenggaraan PON XVII/2008 Kaltim dikelola secara profesional dengan melibatkan swasta agar bisa terawat.

"Saat ini sejumlah fasilitas olahraga bertaraf internasional yang menjadi ajang PON 2008, kondisinya tidak terurus sehingga sebaiknya pengelolannya diserahkan saja ke swasta," ujarnya di Samarinda, Senin.

Seluruh gelanggang bersejarah yang dibangun Pemprov Kaltim untuk laga nasional delapan tahun silam, perlu perhatian serius terutama untuk biaya perawatannya.

"Venues" eks PON 2008 yang perlu dikelola swasta itu adalah kolam renang, gedung serba guna, stadion sepak bola, arena sepatu roda, sofbol, tenis lapangan, dan sejumlah fasilitas lain baik di Stadion Palaran maupun Stadion Sempaja.

"Hingga kini aset tersebut belum dikelola secara profesional sehingga tidak terurus dengan baik. Ini karena pengelolaannya hanya ditangani oleh satu bidang di Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim," ujarnya.

Sebenarnya, kata dia, pengelolaan fasilitas itu tidak cukup hanya dilakukan instansi yang membidangi olahraga. Apalagi suatu saat akan rusak jika tidak didukung biaya perawatannya.

Jika fasilitas itu dikelola secara profesional oleh swasta, diyakininya akan dipromosikan dengan baik oleh pengelola sebagai pusat berbagai turnamen olah raga skala lokal, nasional, maupun internasional.

Apabila swasta mengurusi fasilitas tersebut, maka sarana yang sering dimanfaatkan baik stadion, gedung serba guna, lapangan tenis, dan lainnya akan ada pemasukan sehingga ada beberapa persen yang disisihkan untuk perawatan.

"Saya juga minta kepada pengurus cabang olahraga di Kaltim aktif memanfaatkan fasilitas tersebut sehingga gedung dan lapangannya terawat, serta meningkatkan prestasi olahraga daerah," kata Gubernur. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016