Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pembangunan Jembatan Kumala di Kabupaten Kutai Kertanegara mulai memasuki tahap merakit tower atau menara pada pilar lima atau P5 dan P6 dari arah Pulau Kumala.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kutai Kartanegara, Basri Hasan di Samarinda, Jumat mengatakan pekerja pemasangan tower dilaksanakan setelah pekerja menyelesaikan perakitan profil baja gelegar jembatan, bentang pendekat di P5 ke P6 dan kemudian memasang bentang utama.

Setelah perakitan gelegar Jembatan Kumala tersebut selesai lanjut Basri Hasan, akan langsung dilakukan pekerjaan pengencangan baut hingga pemasangan pagar di kedua sisi jembatan, baik sisi hilir dan hulu sungai.

"Pekerjaan penyempurnaan ini direncanakan dikerjakan pekan depan. Jika tidak ada halangan, pekan depan juga direncanakan dilakukan pengecoran lantai jembatan," ujar Basri Hasan.

Ia optimistis, pembangunan Jembatan Kumala tersebut akan selesai sesuai tenggat masa perpanjangan waktu atau addendum yang telah ditentukan, yakni 50 hari kerja.

"Kami yakin pekerjaan akan tuntas sebelum tenggat perpanjangan waktu habis," katanya.

Pembangunan Jembatan Kumala kembali mengalami "addendum" setelah kontraktor pelaksana mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan kepada Pemkab Kutai Kartanegara.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akhirnya menyetujui permintaan "addendum" tersebut dengan perpanjangan maksimal 50 hari kerja.

Jembatan Kumala merupakan tipe jembatan "pedestrian" atau jembatan khusus pejalan kaki yang menghubungkan Kota Tenggarong menuju ke Pulau Kumala.

Jembatan Kumala dengan panjang 230 meter dan lebar 3,5 dengan delapan meter "High Water Level" (HWL) atau tinggi permukaan air ketika pasang Sungai Mahakam dibangun sebagai akses menuju Pulau Kumala lebih mudah tanpa harus menyeberang menggunakan perahu motor.        (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016