Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Persediaan beras di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memasuki awal 2016 cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama tujuh bulan ke depan, kata Kepala Divisi Regional Perum Bulog Kaltim dan Kaltara Yayan Suparyan.

"Itu pun bila tidak menambah stok," katanya di Balikpapan, Kamis.

Ia mengatakan pada Senin (18/1) telah dilakukan pembongkaran muatan berupa beras dari kapal yang berlabuh di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

Kapal itu mengangkut 5.000 ton beras dari Thailand, sedangkan beras akan segera menambah kekuatan stok pangan Kaltim.

"Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang stok beras untuk seluruh Kalimantan Timur dan Utara," kata Suparyan.

Selain di Balikpapan, beras disimpan di gudang-gudang Bulog tersebar di Samarinda dan kota-kota lain di Kalimantan Timur dan Utara.

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memerlukan pasokan beras 600.000 ton per tahun, sedangkan 300.000 ton di antaranya dipenuhi dari petani setempat.

"Kami beli beras terutama dari petani di Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara. Untuk Kalimantan Utara, Kabupaten Bulungan dan Long Bawan di Krayan menjadi andalan," katanya.

Pada 2015, Bulog ditarget menyerap 15.000 ton beras petani di kedua provinsi itu. Dari target tersebut, Bulog Divre Kaltim dan Kaltara mampu mengadakan 5.300 ton.

"Yang kami serap itu kelebihan hasil panen dan yang tidak terserap pasar setempat," kata Suparyan.

Petani, katanya, tentu menyisihkan panennya untuk dikonsumsi sendiri dan untuk dijual ke pasar lokal.

Untuk memenuhi kekurangan pasokan yang juga 300.000 ton, kini Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mendapat pasokan dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Bila diperlukan, katanya, juga ada suplai dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kalimantan Selatan yang dulu juga sempat memasok Kaltim, menurut Suparyan, kini hanya mampu mencukupi daerahnya sendiri. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016