Bontang (ANTARA Kaltim) - Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Bontang Bakhtiar Wakkang meminta kepada satuan kerja perangkat daerah di lingkup Pemkot Bontang untuk merealisasikan program prorakyat, seiring terjadi defisit anggaran Dana Bagi Hasil Migas sebesar Rp245 miliar.
  
Bakhtiar Wakkang saat ditemui di Bontang, Rabu, mengemukakan program prorakyat harus diprioritaskan agar tidak berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

"Kita ketahui Bontang mengalami defisit anggaran hingga Rp245 miliar, namun bukan berarti program tidak berjalan," katanya.

Ia optimistis pembangunan akan berjalan secara merata jika pemkot mampu menjalankan program yang memang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Menurut ia, sudah saatnya pemkot lebih fokus dengan pengembangan sektor nonmigas, karena jika bergantung dengan minyak dan gas tentu akan berimbas merosotnya daya beli masyarakat.

"Sudah saatnya pemkot melirik sektor nonmigas, karena jika hanya bergantung dengan DBH migas, Bontang akan menjadi kota mati," tambahnya.

Mengenai daya serap penggunaan anggaran setiap SKPD, Bakhtiar menambahkan kemungkinan realisasi penyerapan anggaran hanya berkisar 72 hingga 80 persen, karena adanya rasionalisasi anggaran.

"Sebenarnya dari serapan yang tidak mencapai 100 persen itu tidak masalah, asalkan program prorakyat dapat dijalankan dengan baik. Kondisi ini adalah konsekuensi yang harus diterima Bontang," ujarnya. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016