Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Terduga teroris berinisial R yang ditangkap Densus 88 di Balikpapan, Kalimantan Timur, menurut pengakuan para tetangganya di RT 59 Jalan Swadaya 1 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, jarang berinteraksi dengan tetangga.

Menurut pengakuan salah satu tetangga bernama Ujang yang rumahnya berhadapan dengan tempat tinggal terduga teroris mengatakan bahwa orang tersebut jarang bertetangga dan baru dua tahun tinggal di daerah tersebut.

"Saya gak tahu siapa namanya, yang saya tahu adalah nama mertuanya saja yaitu Pak Jamal. Menantu pak Jamal asalnya dari Ambon," kata Ujang saat ditemui di lokasi penggrebekan di Balikpapan, Jumat.

Ujang mengatakan keluarga terduga teroris tersebut di rumah Pak Jamal semuanya berjumlah lima orang bersama istri dan seorang anaknya berumur 1,5 tahun.

"Menantunya tidak pernah bertegur sapa kalau bertemu orang. Saya juga kaget tiba-tiba subuh dijemput polisi dan keluarga lainnya dijemput sekitar pukul 09.00 Wita," kata Ujang.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kapolda), Irjen Pol Safaruddin mengatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang tersangka teroris di Balikpapan pada Jumat pagi.

"Tim Densus 88 telah menangkap seorang teroris dan pihak Polda Kaltim hanya membantu proses penangkapan," kata Safaruddin di Balikpapan.

Saat penangkapan tidak melakukan perlawananan dan ditemukan barang bukti di antaranya peluru tajam, urea, mesiu dan sebuah poster bertuliskan Bomber ambonistan.

Polda Kaltim mulai Kamis (14/1) sudah menetapkan status siaga satu di seluruh Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara).Peningkatan pengamanan dilakukan terutama di obyek vital, bandara, pelabuhan termasuk pos-pos polisi. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016