Samarinda (ANTARA Kaltim) - Berbagai upaya untuk percepatan pengentasan kemiskinan memerlukan dukungan berbagai program yang sinergis dan juga inovasi. Seperti dilakukan jajaran Dinas Sosial Kaltim melalui program Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (Kube-FM) yang secara resmi telah diresmikan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, belum lama ini.
Asisten Kesejahteran Rakyat Setdaprov Kaltim H Bare Ali, memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Kaltim yang telah melakukan inovasi untuk membantu pemerintah meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat melalui program Kube-FM.
"Inovasi Kube-FM yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial, kiranya juga bisa diikuti oleh dinas dan instansi lain," kata Bere Ali.
Bukan hanya dinas dan instansi pemerintah yang harus mencontoh inovasi Kube-FM, Bere Ali juga mengharapkan pihak swasta yang mengelola sumber daya alam di Kaltim dapat memberikan perhatian dan bantuan melalui progrm-program corporate social responsibility (CSR).
"Perusahaan harus bisa membuat program yang sinergis dengan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program CSR," seru Bere Ali.
Selain program dan inovasi, lanjut Bere Ali, penanganan kemiskinan juga harus bisa dilakukan secara terpadu, tidak jalan sendiri-sendiri. Program harus terpadu antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun pihak lainnya sesuai bidang masing-masing.
"Pengentasan kemiskinan ini tidak boleh menjadi tanggung jawab satu SKPD saja, tetapi semua harus terpadu. Selama ini sudah ada pemikiran untuk memadukan, tetapi implementasinya belum nampak. Oleh karena itu diharapkan penanganan kemiskinan betul-betul terpadu lintas SKPD," tegas Bere.
Untuk teknis, lanjut Bere Ali, misalnya tahun ini Dinas Sosial menangani kemiskinan melalui inovasi Kube-FM. Kemudian Dinas Kesehatan melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, seperti pelaksanaan bakti sosial dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara berkala kepada masyarakat di pedalaman dan perbatasan.
"Begitu pula SKPD lainnya. Laksanakan program-program penanganan kemiskinan, sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan hasilnya akan lebih baik," pungkas Bere. (Humas Prov kaltim/mar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Asisten Kesejahteran Rakyat Setdaprov Kaltim H Bare Ali, memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Kaltim yang telah melakukan inovasi untuk membantu pemerintah meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat melalui program Kube-FM.
"Inovasi Kube-FM yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial, kiranya juga bisa diikuti oleh dinas dan instansi lain," kata Bere Ali.
Bukan hanya dinas dan instansi pemerintah yang harus mencontoh inovasi Kube-FM, Bere Ali juga mengharapkan pihak swasta yang mengelola sumber daya alam di Kaltim dapat memberikan perhatian dan bantuan melalui progrm-program corporate social responsibility (CSR).
"Perusahaan harus bisa membuat program yang sinergis dengan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program CSR," seru Bere Ali.
Selain program dan inovasi, lanjut Bere Ali, penanganan kemiskinan juga harus bisa dilakukan secara terpadu, tidak jalan sendiri-sendiri. Program harus terpadu antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun pihak lainnya sesuai bidang masing-masing.
"Pengentasan kemiskinan ini tidak boleh menjadi tanggung jawab satu SKPD saja, tetapi semua harus terpadu. Selama ini sudah ada pemikiran untuk memadukan, tetapi implementasinya belum nampak. Oleh karena itu diharapkan penanganan kemiskinan betul-betul terpadu lintas SKPD," tegas Bere.
Untuk teknis, lanjut Bere Ali, misalnya tahun ini Dinas Sosial menangani kemiskinan melalui inovasi Kube-FM. Kemudian Dinas Kesehatan melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, seperti pelaksanaan bakti sosial dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara berkala kepada masyarakat di pedalaman dan perbatasan.
"Begitu pula SKPD lainnya. Laksanakan program-program penanganan kemiskinan, sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan hasilnya akan lebih baik," pungkas Bere. (Humas Prov kaltim/mar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016