Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Stasiun induk dari stasiun pengisian bahan bakar gas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai dibangun setelah rencana itu tertunda hampir setahun lamanya.

"Tempat pembangunannya di Tanah Abang Jalan Ahmad Yani," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Balikpapan Sri Soetantinah di Balikpapan, Jumat.

Ia menjelaskan stasiun induk itu akan menjadi tempat pasokan bagi empat SPBG lainnya yang tersebar di penjuru Kota Minyak. Dua SPBG sudah selesai dibangun pada 2014 lalu, satu lagi sedang dibangun dan satu unit lainnya dalam persiapan.

Untuk pasokan gasnya berasal dari Pertamina, yang juga mendapatkannya dari Chevron. Perusahaan migas ini memiliki sejumlah sumur di depan Teluk Balikpapan.

Menurut Soetantinah, semua fasilitas ini diharapkan sudah bisa dinikmati warga Balikpapan pada 2016. Namun demikian, sambil uji coba, pemanfaatan pertama akan dimulai dari kendaraan-kendaraan dinas Pemkot Balikpapan.

"Pemkot Balikpapan akan siapkan alat converternya sehingga semua kendaraan dinas bisa mengggunakan bahan bakar gas," kata Soetantinah.

Menurut ia, setiap mobil memerlukan dana sekitar Rp12 juta untuk pembelian dan pemasangan converter, investasi itu akan tertutupi karena biaya operasional menggunakan gas menjadi lebih murah.

Soetantinah menambahkan penggunaan bahan bakar gas menjadi opsi menarik karena konsumsi bahan bakar minyak kendaraan dinas Pemkot Balikpapan mencapai Rp15 miliar setiap tahun.

Apalagi, kendaraan dinas baik mobil maupun sepeda motor berplat merah tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi, sebagaimana ditegaskan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2013.

Setelah mobil-mobil dinas, penggunaan bahan bakar gas secara bertahap diterapkan pada mobil-mobil angkutan kota, yang di Kota Balikpapan jumlahnya lebih kurang 1.200 unit.

"Setidaknya kita mulai dari situ dulu. Kalau terbukti mudah, murah, dan gampang didapat, kami yakin akhirnya seluruh masyarakat beralih ke bahan bakar gas," kata Soetantinah. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015