Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 94 persen kampung atau desa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, telah memiliki perpustakaan dan rata-rata koleksi bukunya sesuai dengan kebutuhan warga setempat, sehingga memberikan banyak manfaat.
"Jumlah kampung di Berau ada 100 unit. Dari jumlah itu, sudah 94 kampung yang memiliki perpustakaan, sedangkan dari 10 kelurahan yang ada di Berau, semuanya sudah memiliki perpustakaan," ujar Kepala Tata Usaha Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Berau Yadianto di Tanjung Redeb, Selasa.
Menurut ia, semua koleksi buku yang ada di perpustakaan desa dan perpustakaan kelurahan sebagian besar merupakan bantuan dari Perpustkaan Berau. Hal ini dilakukan demi untuk mencerdaskan masyarakat.
Sedangkan isi buku yang dibantukan kepada perpustakaan tersebut, sebagian besar merupakan buku-buku mengenai pertanian, perkebunan, dan peternakan karena mayoritas mata pencaharian warga desa memang menekuni pertanian dalam arti luas tersebut.
Selain memberikan bantuan buku kepada perpustakaan desa dan kelurahan, tambah Yadianto, pihaknya juga memberikan bantuan rak sebagai tempat untuk menyusun buku, selain bantuan lainnya berupa meja dan kursi, serta pembinaan kepada pengurus perpustakaan agar pengelolaannya lebih baik.
"Bantuan buku yang sudah kami distribusikan kepada perpustakaan kampung dan perpustakaan kelurahan cukup banyak, karena satu perpustakaan dibantu 1.500 buku. Jumlah itu terdiri dari tiga judul, masing-masing judul sebanyak 500 eksemplar," katanya.
Terkait dengan enam kampung yang belum memiliki perpustakaan, Yadianto menambahkan pihaknya sudah merancang bahwa di akhir 2015 ini keenam desa tersebut sudah memiliki perpustakaan dan sudah melakukan sosialisasi ke desa terkait untuk persiapan pembentukannya.
Namun, hingga kini keenam desa itu belum menyerahkan susunan pengurus perpustakaan kampung, termasuk belum mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan buku, rak, kursi, dan meja, sehingga Perpustakaan Kabupaten Berau belum bisa memberikan bantuan.
Menurut ia, syarat utama suatu kampung bisa memperoleh bantuan perlengkapan perpustakaan adalah sudah memiliki susunan pengurus dan melakukan permohonan bantuan. Jika dua hal itu tidak dilakukan, maka Kantor Perpustakaan Berau tidak memiliki dasar untuk memberikan bantuan.
"Tapi, kami optimistis awal tahun depan enam kampung itu sudah memiliki perpustakaan, karena saat ini kami sudah melakukan kerja sama dengan pihak terkait untuk percepatan pembentukannya, sehingga tahun depan juga enam perpustakaan itu bisa memperoleh bantuan perlengkapannya," kata Yadi menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Jumlah kampung di Berau ada 100 unit. Dari jumlah itu, sudah 94 kampung yang memiliki perpustakaan, sedangkan dari 10 kelurahan yang ada di Berau, semuanya sudah memiliki perpustakaan," ujar Kepala Tata Usaha Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Berau Yadianto di Tanjung Redeb, Selasa.
Menurut ia, semua koleksi buku yang ada di perpustakaan desa dan perpustakaan kelurahan sebagian besar merupakan bantuan dari Perpustkaan Berau. Hal ini dilakukan demi untuk mencerdaskan masyarakat.
Sedangkan isi buku yang dibantukan kepada perpustakaan tersebut, sebagian besar merupakan buku-buku mengenai pertanian, perkebunan, dan peternakan karena mayoritas mata pencaharian warga desa memang menekuni pertanian dalam arti luas tersebut.
Selain memberikan bantuan buku kepada perpustakaan desa dan kelurahan, tambah Yadianto, pihaknya juga memberikan bantuan rak sebagai tempat untuk menyusun buku, selain bantuan lainnya berupa meja dan kursi, serta pembinaan kepada pengurus perpustakaan agar pengelolaannya lebih baik.
"Bantuan buku yang sudah kami distribusikan kepada perpustakaan kampung dan perpustakaan kelurahan cukup banyak, karena satu perpustakaan dibantu 1.500 buku. Jumlah itu terdiri dari tiga judul, masing-masing judul sebanyak 500 eksemplar," katanya.
Terkait dengan enam kampung yang belum memiliki perpustakaan, Yadianto menambahkan pihaknya sudah merancang bahwa di akhir 2015 ini keenam desa tersebut sudah memiliki perpustakaan dan sudah melakukan sosialisasi ke desa terkait untuk persiapan pembentukannya.
Namun, hingga kini keenam desa itu belum menyerahkan susunan pengurus perpustakaan kampung, termasuk belum mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan buku, rak, kursi, dan meja, sehingga Perpustakaan Kabupaten Berau belum bisa memberikan bantuan.
Menurut ia, syarat utama suatu kampung bisa memperoleh bantuan perlengkapan perpustakaan adalah sudah memiliki susunan pengurus dan melakukan permohonan bantuan. Jika dua hal itu tidak dilakukan, maka Kantor Perpustakaan Berau tidak memiliki dasar untuk memberikan bantuan.
"Tapi, kami optimistis awal tahun depan enam kampung itu sudah memiliki perpustakaan, karena saat ini kami sudah melakukan kerja sama dengan pihak terkait untuk percepatan pembentukannya, sehingga tahun depan juga enam perpustakaan itu bisa memperoleh bantuan perlengkapannya," kata Yadi menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015