Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Para aktivis lingkungan dan relawan membuat sekat bakar di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) di Kalimantan Timur yang terbakar sejak Sabtu (24/10).

"Kami berusaha memisahkan dan menghentikan api dari menyerbu bagian hutan yang masih utuh," kata koordinator relawan pemadam api Nunuk Kasiyanto, Selasa malam.

Sekat bakar akan menghentikan api yang merambat di tanah dari membakar daun-daun dan semak-semak kering.

Selain sekat bakar, para relawan pemadam api juga menggunakan semua peralatan yang ada untuk memadamkan api.

Hingga Selasa (27/10) malam, api telah mendekati Camp Djamaluddin di tengah rimba Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) di utara Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Camp Djamaluddin adalah stasiun penelitian di tengah rimba primer berusia 10 juta tahun itu. Jauhnya lebih kurang 2 jam jalan kaki dari gerbang masuk di dekat Waduk Wain, di ujung jalan yang bermuara di Km 15 Jalan Soekarno-Hatta.

HLSW mulai terbakar sejak Sabtu(24/10). Badan Pengelola HLSW dan masyarakat sekitar bahu membahu memadamkan api, namun titik api seakan muncul di mana-mana.

"Kami belum tahu bagaimana mulanya api mulai muncul, juga berapa luasan hutan yang sudah terbakar," kata Nunuk Kasiyanto.

Sampai menjelang sore Selasa tersebut juga bantuan personel untuk memadamkan api terus berdatangan. Menurut Nunuk, dari TNI turut berjibaku melawan si jago merah 150 personel dari Batalyon 900 Raiders, sejumlah mahasiswa pencinta alam dari Samarinda dan Balikpapan juga telah tiba di lokasi dan mulai menyebar memadamkan api.

Mereka menambah jumlah staf pengelola HLSW, anggota masyarakat sekitar hutan, dan puluhan anggota organisasi pemuda seperti Pemuda Pancasila yang telah terlibat memadamkan api sejak Sabtu.

Hutan Lindung Sungai Wain berada di dalam lingkup Kelurahan Karang Joang dan Kelurahan Kariangau di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Secara geografis terletak antara 116 derajat 47 menit Bujur Timur 116 derajat 55 menit Bujur Timur dan 01 derajat 02 menit- 01 derajat 10 menit Lintang Selatan. Luas seluruhnya saat ini mencapai 9.782 hektare.

Di bagian baratnya, hutan ini berbatasan dengan Teluk Balikpapan, sementara di bagian timur bersisian dengan Jalan Soekarno-Hatta sepanjang Km 20 hingga Km 24.

Sejumlah hewan dan tumbuhan dari spesies yang dilindungi tinggal di Hutan Lindung Sungai Wain. Ada orangutan kalimantan timur (Pongo pygmaeus morio), beruang madu (Helarctos malayanus), di hutan bakaunya hidup bekantan (Nasalis larvatus), buaya (Crocodilus porosus) dan ratusan jenis burung, serta puluhan jenis anggrek serta tumbuhan unik kantong semar (Nepenthes).

Hutan ini menjadi hutan lindung sejak masa kolonial Belanda dan menjadi daerah tangkapan air bagi Balikpapan. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015