Bontang (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang Agus Amir mengungkapkan instansinya hingga kini masih kekurangan tenaga ahli bidang lingkungan, khususnya untuk meneliti kualitas udara, air dan emisi gas buang.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Bontang, Senin, Agus amir meminta bantuan legislatif untuk sama-sama memikirkan solusi kekurangan ahli tersebut, termasuk dengan penambahan anggaran.

"Kami akui BLH masih kekurangan tim ahli yang melakukan penelitian, meskipun saat ini kami telah mengirim staf ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan," katanya.

Agus Amir menilai pentingnya penempatan tenaga ahli di bidang lingkungan, karena Kota Bontang adalah daerah dengan kawasan industri yang terus berkembang, namun juga diperlukan udara yang ramah lingkungan dan sehat.

"Hingga saat ini kami kesulitan jika akan melakukan penelitian lingkungan, karena jumlah SDM terbatas sehingga terpaksa harus mengirim beberapa staf untuk belajar di kota lain," ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Bontang Rustam HS dalam rapat tersebut mendukung sepenuhnya permintaan BLH untuk menambah tenaga ahli bidang lingkungan.

"Ini perlu kita dukung, karena sebagai kota industri, BLH Bontang harus mempunyai daya tampung dan daya dukung, termasuk menempatkan SDM yang andal di bidangnya dengan melengkapi sarana atau alat pemantau kualitas udara," katanya.

Rustam melanjutkan bahwa beberapa waktu lalu terjadi penemuan lumut di beberapa kerambah nelayan di daerah pesisir, yang berdasarkan dugaan sementara hal itu diakibatkan aktivitas pupuk.

Namun, belum dipastikan bagaimana hasil penyelidikan itu, apakah memang betul lumut itu muncul akibat aktivitas perusahaan di daerah setempat atau ada faktor lainnya.

"Kita harus tetap fokus apapun yang dibutuhkan fasilitas alat pengukur harus punya, karena Bontang adalah daerah industri. Oleh karena itu, kita dukung jika BLH membantu dalam hal anggaran di 2016," jelasnya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015