Penajam  (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi III DPRD Penajam Paser Utara, Baharuddin Muin meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat segera mencari solusi mengatasi krisis air bersih yang terjadi di daerah itu.

"Banyak warga yang terpaksa membeli air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan minum, karena distribusi air bersih dari PDAM sudah tidak normal akibat produksi air bersih PDAM terus menurun," ungkap Baharuddin Muin ketika dihubungi di Penajam, Minggu.

Menurut dia perlu ada pengawasan dan pemamtauan dari instansi terkait, memastikan kelayakan air bersih yang diperjualbelikan tersebut, terutama kelayakan air bersih itu untuk dikonsumsi.

Ia meminta, PDAM segera menindajlanjuti dugaan pencemaran air kolam PT Penajam Prima Coal (PPC).

"Jika terbukti tidak tercemar, PDAM bisa meminta air dari PT PPC itu, sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," katanya.

Sebelum meminta air dari penampungan perusahaan tambang batu bara tersebut dialirkan ke Sungai Lawe-lawe sebagai sumber air baku, PDAM Penajam Paser Utara lanjut Baharuddin Muin, harus memastikan memiliki izin dari instansi terkait dan bukti air dari perusahaan itu tidak tercemar sehingga tidak terjadi permasalahan.

"Sekarang sudah krisis air, sehingga diharapkan air dari PT PPC itu bisa dijadikan air baku PDAM. Tetapi, harus ada izinnya dulu dan bukti air kalau dari kolam perusahaan tambang batu bara tersbeut tidak tercemar," ujarnya.

"Jika hasil laboratorium air dari perusahaan hanya layak untuk mandi dan mencuci maka PDAM harus mengumumkannya bahwa air itu tidak layak konsumsi hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci," kata politisi dari Partai Gerindra tersebut.

Ia memprediksi, Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengalami krisis air bersih antara satu hingga dua bulan kedepan, karena menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan baru akan turun di wilayah Kalimantan satu atau dua bulan ke depan.

"PDAM harus mengambil langkah atau mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air bersih yang diperkirakan akan terjadi hingga dua bulan kedepan," kata Baharuddin Muin   (*). 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015