Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur Suterisno Toha mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menjaga ketersediaan stok pangan sebagai antisipasi kondisi kekeringan yang hampir merata di seluruh provinsi ini.

"Belum lagi adanya bencana asap akibat kebakaran hutan, tentunya akan membawa dampak yang cukup berat bagi perekonomian rakyat," kata Suterisno Toha di Samarinda, Selasa.

Ia mengatakan musim kemarau panjang tidak hanya membawa petaka bagi petani padi, sebab bidang perkebunan hingga petani tambak dan kolam ikan pun ikut merasakan dampaknya.

Bahkan lanjutnya, petani dan nelayan tersebut tidak hanya merugi, banyak yang memilih berhenti dari mata pencahariannya, sembari menunggu hingga musim kering berakhir.

"Jangankan mengairi sawah, untuk kebutuhan air sehari-hari saja sulit. Kondisi ini membuat banyak petani merugi. Padi mati karena kekurangan air. Sedangkan perkebunan banyak mati dan terbakar akibat cuaca panas," katanya.

Hal tersebut, menurut Suterisno secara tidak langsung membuat jumlah lahan pertanian di Kaltim terus mengalami penurunan sebab demi bertahan hidup para petani harus rela beralih profesi guna mencukupi kebutuhan mereka dan keluarga masing-masing.

Politikus asal Gerindra itu menambahkan jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan berpengaruh pula terhadap ketersediaan stok beras.

"Mungkin wacana swasembada beras di Kaltim yang selalu dibanggakan itu akan menjadi program mustahil, kalau iklimnya memang tidak menunjang," jelasnya.

Ia mengatakan, ke depan dipastikan Kaltim akan menjadi daerah yang ketergantungan beras pada daerah lain, karena memang produk lokalnya kurang mendapat dukungan iklim dan cuaca yang baik.

"Harus ada solusi segera dari pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengatasi masalah ini, termasuk kerjasama dengan pemerintah pusat. Dengan demikian maka akan memperbaiki kondisi terpuruk yang dialami petani saat ini," ucapnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015