Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satelit Terra Aqua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 8 Oktober 2015 mendeteksi 333 titik panas di wilayah Kalimantan Timur.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Sutrisno, Kamis mengatakan, titik-titik panas yang terpantau satelit tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
"Hari ini (Kamis), Satelit Terra Aqua BMKG mendeteksi 333 titik panas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim," ungkap Sutrisno.
Titik panas terbanyak atau 122, kata Sutrisno, terdeteksi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian di Kabupaten Kutai Timur terdeteksi 81, dan masing-masing 34 terpantau di Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utarta.
Sebanyak 31 titik panas terpantau di Kabupaten Paser, 20 di Kabupaten Kutai Barat, empat di Kota Bontang, masing-masing dua titik panas di Kota Balikpapan dan Kabupaten Mahakam Ulu.
"Jadi, titik panas yang terdeteksi hari ini (Kamis) menyebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim, termasuk di Kota Samarinda terpantau tiga titik panas, dua di wilayah Kecamatan Samairnda Utara dan satu di Sambutan," kata Sutrisno.
Sementara, tingkat kepekatan asap di Kota Samarinda pada Kamis sekitar pukul 09. 00 Wita lanjut Sutrisno mendekati level waspada yakni mencapai 149 mikro gram per meter kubik.
"Berdasarkan data alat pemantau asap (PM10), tingkat kepekatan asap di Kota Samarinda hari ini mencapai 149 mikro gram per meter kubik dan nyaris masuk pada level waspada. Namun, pada siangnya kepekatan kabut asap mulai menipis yakni berkisar 107 mikro gram per meter kubik pada pukul 13. 30 Wita," ujar Sutrisino.
Kabut asap masuk level waspada jika mencapai 150 mikro gram per meter kubik, level 250 mikro gram per meter kubik masuk kategori tidak sehat, dan bila di atas 500 mikro gram per meter kubik, levelnya menjadi sangat tidak sehat, dan berbahaya jika kepekatan kabut asap berada diatas 800 mikro gram per meter kubik.
Jarak pandang di Kota Samarinda pada Kamis, tambah Sutrisno, masih relatif normal dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Temindung yakni berkisar 2,5 kilometer.
Terpisah, Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Temindung, Roesmanto mengatakan, aktivitas penerbangan di bandara perintis tersebut tetap berjalan normal.
"Hari ini (Kamis) penerbangan di Bandara Temindung tetap berjalan normal, hanya saja di bandara tujuan yang bermasalah dengan kabut asap," ungkap Roesmanto.
Penerbangan perintis menggunakan pesawat Aviastar dari Kabupaten Berau dan Malinau ke Samarinda kata Roesmanto, terpaksa dibatalkan akibat cuaca dan kabut asap.
"Tadi, ada penerbangan dari Berau dan Malinau menggunakan pesawat Aviastar terpaksa dibatalkan karena bandara disana bermasalah. Tapi, kalau Bandara Temindung Samarinda, tetap normal dan tidak terganggu kabut asap," kata Roesmanto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Sutrisno, Kamis mengatakan, titik-titik panas yang terpantau satelit tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
"Hari ini (Kamis), Satelit Terra Aqua BMKG mendeteksi 333 titik panas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim," ungkap Sutrisno.
Titik panas terbanyak atau 122, kata Sutrisno, terdeteksi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian di Kabupaten Kutai Timur terdeteksi 81, dan masing-masing 34 terpantau di Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utarta.
Sebanyak 31 titik panas terpantau di Kabupaten Paser, 20 di Kabupaten Kutai Barat, empat di Kota Bontang, masing-masing dua titik panas di Kota Balikpapan dan Kabupaten Mahakam Ulu.
"Jadi, titik panas yang terdeteksi hari ini (Kamis) menyebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim, termasuk di Kota Samarinda terpantau tiga titik panas, dua di wilayah Kecamatan Samairnda Utara dan satu di Sambutan," kata Sutrisno.
Sementara, tingkat kepekatan asap di Kota Samarinda pada Kamis sekitar pukul 09. 00 Wita lanjut Sutrisno mendekati level waspada yakni mencapai 149 mikro gram per meter kubik.
"Berdasarkan data alat pemantau asap (PM10), tingkat kepekatan asap di Kota Samarinda hari ini mencapai 149 mikro gram per meter kubik dan nyaris masuk pada level waspada. Namun, pada siangnya kepekatan kabut asap mulai menipis yakni berkisar 107 mikro gram per meter kubik pada pukul 13. 30 Wita," ujar Sutrisino.
Kabut asap masuk level waspada jika mencapai 150 mikro gram per meter kubik, level 250 mikro gram per meter kubik masuk kategori tidak sehat, dan bila di atas 500 mikro gram per meter kubik, levelnya menjadi sangat tidak sehat, dan berbahaya jika kepekatan kabut asap berada diatas 800 mikro gram per meter kubik.
Jarak pandang di Kota Samarinda pada Kamis, tambah Sutrisno, masih relatif normal dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Temindung yakni berkisar 2,5 kilometer.
Terpisah, Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Temindung, Roesmanto mengatakan, aktivitas penerbangan di bandara perintis tersebut tetap berjalan normal.
"Hari ini (Kamis) penerbangan di Bandara Temindung tetap berjalan normal, hanya saja di bandara tujuan yang bermasalah dengan kabut asap," ungkap Roesmanto.
Penerbangan perintis menggunakan pesawat Aviastar dari Kabupaten Berau dan Malinau ke Samarinda kata Roesmanto, terpaksa dibatalkan akibat cuaca dan kabut asap.
"Tadi, ada penerbangan dari Berau dan Malinau menggunakan pesawat Aviastar terpaksa dibatalkan karena bandara disana bermasalah. Tapi, kalau Bandara Temindung Samarinda, tetap normal dan tidak terganggu kabut asap," kata Roesmanto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015