Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi I DPRD Kota Bontang prihatin dengan meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di daerah setempat dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Komisi I DPRD Bontang Agus Haris, Rabu, mengemukakan perilaku KDRT harus segera diakhiri mengingat tidak sedikit korban dari kasus tersebut.

"Kita prihatin dengan angka KDRT yang terus mengalami peningkatan dan ini harus dicegah jangan sampai anak-anak yang jadi korban," katanya.

Komisi I berencana menggelar diskusi untuk mencari solusi agar kasus-kasus seperti ini tidak terjadi atau diminimalkan.

"Kita akan jadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan beberapa dinas terkait beserta kepolisian untuk mencari solusi penyebab tingginya angka KDRT. Kalau perlu kita akan turun ke lapangan," katanya.

Kepala Sub Bagian Perlindungan Anak Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Bontang Bekti Setyani mengatakan pada semester pertama 2014, instansinya menangani 18 kasus pelecehan seksual yang dilakukan antara anak dengan anak dan orangtua dengan anak.

"Tingkat KDRT dan kekerasan anak di bawah umur meningkat drastis di tahun 2015. Berdasarkan data kami, pada medio Januari--Juli sedikitnya 50 kasus kekerasan rumah tangga dan kekerasan anak terjadi," ujarnya.

Pekerja Sosial Dinas Sosial Kota Bontang Suratmi mengatakan dari data yang dirilis terdapat 48 kasus yang telah ditangani selama semester pertama 2015 yang mencakup KDRT, pencabulan dan kekerasan anak.

"Kalau data dari kami, sudah ada 48 kasus dan alhamdulillah  telah tertangani," katanya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015