Penajam (ANTARA Kaltim) - Proyek pembangunan "Water Front City" sebagai pengembangan kawasan pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara, masih membutuhkan anggaran sekitar Rp380 miliar.

"Pembiayaan pengembangan wilayah pesisir untuk rumah dinas, pendopo, `guesthouse` dan ruang rapat, kolam renang serta taman rakyat, hotel, dermaga, perkantoran terpadu, infrastruktur kawasan dan `site development` pada proyek `water front city` masih membutuhkan anggaran sekitar Rp380 miliar," ungkap Kepala Tim "Water Front City" Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Siswanto.

Andi Siswanto mengungkapkan hal itu saat pemaparan 3D View "Water Front City" di Penajam, Jumat.

Perkiraan anggaran yang mencapai Rp380 miliar tersebut menurutnya, untuk pembangunan rumah dinas diperkirakan membutuhkan dana Rp17 miliar, "guesthouse" dan ruang rapat Rp23 miliar, pendopo Rp8 miliar serta taman rakyat Rp25 miliar.

Sedangkan untuk pembangunan kolam renang lanjut Andi Siswanto, dana yang dibutuhkan sekitar Rp13 miliar, kantor terpadu Rp123 miliar, hotel Rp120 miliar, dermaga Rp10 miliar, infrastruktur kawasan Rp50 miliar serta biaya "site development" Rp50 miliar.

Selain itu "Water Front City" tambahnya, dilengkapi juga alun-alun dan rumah adat etam.

"Rencana terdekat adalah pembangunan perkantoran terpadu dan ruang rapat untuk menfasilitasi pertemuan serta untuk penanganan transportasi akan segera dibangun pelabuhan pariwisata yang menghubungkan Penajam dan Balikpapan yang dilengkapi tempat makanan dan minuman," kata Andi Siswanto.

Sementara, Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar mengharapkan estimasi rencana pembiayaan anggaran biaya "Water Front City" tersebut segera diselesaikan sehingga dapat dimasukan dalam plafon anggaran rencana kerja 2016.

"Saya meminta agar pembiayaan pengembangan wilayah pesisir itu, dapat dikelompokkan sepertu kelompok hotel, kelompok "guesthouse" dan kelompok rumah jabatan," ujar Yusran Aspar.

Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum Penajam Paser Utara melakukan konsultasi dan memberikan masukan terkait beberapa penanganan agar cepat selesai, karena jika dilakukan dengan satu penanganan dikhawatirkan tidak terselesaikan.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015