Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 113 guru sekolah luar biasa di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti pelatihan tentang peningkatan mutu dan akses layanan pendidikan, guna meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

"Pelatihan kami gelar selama empat hari di Balikpapan pada 28 September hingga 1 Oktober 2015. Pesertanya merupakan para guru di sekolah inklusi dan guru SLB dari kabupaten dan kota di Kaltim," ujar Kepala Bidang Pembinaan TK, SD, SLB Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Healtyana Martha Mou di Samarinda, Senin.

Pelatihan tersebut menghadirkan enam narasumber yang berkompeten di bidang masing-masing, yakni tiga orang dari Kemendikbud dan tiga orang dari Kaltim, di antaranya dari Universitas Mulawarman Samarinda.

Menurut ia, pelatihan tersebut merupakan salah satu komitmen Pemprov Kaltim dalam memberikan pelayanan terbaik, baik bagi sekolah dasar maupun menengah yang menjalankan pendidikan inklusi maupun SLB guna mempersiapkan SDM yang tangguh dan berdaya saing.

"Upaya peningkatan ketersediaan maupun terjangkaunya mutu pendidikan dengan berbagai relevansi pendidikan kesetaraan, serta kepastian memperoleh layanan pendidikan, merupakan bagian integral yang sangat fundamental," ucap dia.

Untuk itu, dari upaya pembinaan dan pengembangan pendidikan nasional dan salah satu isu penting dalam pelaksanaan program pendidikan inklusi maupun SLB, maka peningkatannya terus dipacu agar mereka memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhan siswa.

Ia menambahkan, dengan mengikuti workshop, guru yang mengajar di sekolah inklusi bisa meningkatkan mutu pendidikan, sehingga para siswanya kelak bisa belajar dengan anak-anak yang normal di lingkungannya.

Menurutnya, konsep inklusi bagi upaya peningkatan mutu layanan pendidikan adalah teknik maupun upaya guru dalam membimbing siswa yang berkebutuhan khusus, kemudian bisa belajar sama dengan murid biasa, termasuk akses layanannya juga harus diperluas.

"Peningkatan mutu dan akses pendidikan bukan hanya pada sekolah umum, tetapi juga bagi mereka yang memerlukan pelayanan khusus seperti pada sekolah inklusi maupun SLB, makanya workshop ini digelar demi memenuhi itu semua," kata Martha.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015