Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak sembilan kelompok tani di Provinsi Kalimantan Timur mendapat bantuan seperangkat alat pencegahan dan pengendalian kebakaran dari pemerintah guna meminimalisasi bahkan menghentikan kebakaran lahan.
"Pembelian peralatan ini sumber dananya dari APBN melalui Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkebunan, Satker 05 Kementerian Pertanian dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Etnawati di Samarinda, Jumat.
Didampingi Kepala Bidang Perlindungan Henny Herdiyanto, ia melanjutkan bantuan peralatan diberikan kepada kelompok tani atau poktan yang tergabung dalam Kelompok Tani Peduli Api.
Kelompok itu tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Rantau Pulung, Muara Bengkal, dan Kecamatan Bengalon di Kabupaten Kutai Timur.
Kemudian Kecamatan Segah dan Talisayan di Kabupaten Berau, Kecamatan Kota Bangun, Loa Janan dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurut Etnawati, jumlah titik api di Kaltim akibat musim kemarau hingga September ini diperkirakan mencapai 139 titik yang tersebar di sekitar wilayah kerja pada 72 perusahaan perkebunan.
Melalui bantuan peralatan pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan dan kebun tersebut, Etnawati berharap berbagai usaha pencegahan kebakaran lahan dan kebun dapat dimaksimalkan atau dicegah sedini mungkin.
Dia melanjutkan, kebakaran lahan dan kebun hampir terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang. Berbagai upaya terus dilakukan Disbun Kaltim sejak beberapa tahun lalu, tetapi karena banyak daun dan dahan yang kering, sehingga memicu rentannya kebakaran.
"Masalah kebakaran lahan dan kebun merupakan hal yang wajib dicegah agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan, terutama yang berada di wilayah kerja perusahaan perkebunan. Kami berharap ada kemitraan harmonis antara masyarakat dan perusahaan perkebunan" ucapnya.
Etnawati juga mengatakan Disbun Kaltim telah membentuk Kelompok Tani Peduli Api di sekitar wilayah kerja perusahaan perkebunan, yang tujuannya mencegah dan mengendalikan kebakaran lahan dan kebun secara bersama melalui pola kemitraan.
"Sementara itu, Kelompok Tani Peduli Api di Kaltim baru terbentuk di Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Berau. Namun, telah dibentuk Brigade dan Satgas kebakaran lahan dan kebun di empat kabupaten," ujar Etna, panggilan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Pembelian peralatan ini sumber dananya dari APBN melalui Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkebunan, Satker 05 Kementerian Pertanian dengan nilai mencapai Rp1,2 miliar," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Etnawati di Samarinda, Jumat.
Didampingi Kepala Bidang Perlindungan Henny Herdiyanto, ia melanjutkan bantuan peralatan diberikan kepada kelompok tani atau poktan yang tergabung dalam Kelompok Tani Peduli Api.
Kelompok itu tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Rantau Pulung, Muara Bengkal, dan Kecamatan Bengalon di Kabupaten Kutai Timur.
Kemudian Kecamatan Segah dan Talisayan di Kabupaten Berau, Kecamatan Kota Bangun, Loa Janan dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurut Etnawati, jumlah titik api di Kaltim akibat musim kemarau hingga September ini diperkirakan mencapai 139 titik yang tersebar di sekitar wilayah kerja pada 72 perusahaan perkebunan.
Melalui bantuan peralatan pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan dan kebun tersebut, Etnawati berharap berbagai usaha pencegahan kebakaran lahan dan kebun dapat dimaksimalkan atau dicegah sedini mungkin.
Dia melanjutkan, kebakaran lahan dan kebun hampir terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau panjang. Berbagai upaya terus dilakukan Disbun Kaltim sejak beberapa tahun lalu, tetapi karena banyak daun dan dahan yang kering, sehingga memicu rentannya kebakaran.
"Masalah kebakaran lahan dan kebun merupakan hal yang wajib dicegah agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan, terutama yang berada di wilayah kerja perusahaan perkebunan. Kami berharap ada kemitraan harmonis antara masyarakat dan perusahaan perkebunan" ucapnya.
Etnawati juga mengatakan Disbun Kaltim telah membentuk Kelompok Tani Peduli Api di sekitar wilayah kerja perusahaan perkebunan, yang tujuannya mencegah dan mengendalikan kebakaran lahan dan kebun secara bersama melalui pola kemitraan.
"Sementara itu, Kelompok Tani Peduli Api di Kaltim baru terbentuk di Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Berau. Namun, telah dibentuk Brigade dan Satgas kebakaran lahan dan kebun di empat kabupaten," ujar Etna, panggilan akrabnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015