Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabut asap yang menyelimuti Kota Samarinda, dalam beberapa hari terakhir kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung, Sutrisno, samakin pekat.

"Beberapa hari terakhir, kabut asap di Kota Samarinda bertambah pekat sehingga jarak pandang dari hari ke hari semakin pendek," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung, Sutrisno di Samarinda, Senin.

Secara umum, jarak pandang di wilayah Kota Samarinda pada Senin (21/9) rata-rata 1.000 meter hingga 2.500 meter.

Walaupun jarak pandang di Kota Samarinda semakin pekat namun "hotspot" atau titik panas di wilayah Kaltim semakin berkurang.

"Titik panas di wilayah Kaltim bersifat fluktuatif namun kecenderungannya mengalami penurunan," kata Sutrisno.

Berdasarkan citra Satelit Terra Aqua BMKG pada Sabtu (19/9) "hotspot" di Kaltim terpantau 141 titik dan terbanyak di Kabupaten Kutai Timur dengan 43 titik.

Pada Minggu (20/9) titik panas di wilayah Kaltim terdeteksi sebanyak 134 titik, terbanyak di Kutai Kartanegara dengan 61 titik panas.

"Hari ini (Senin), titik panas terpantau sebanyak 33 titik dan terbanyak di Kabupaten Kutai Timur dengan 12 titik, di Kabupaten Kutai Barat sebanyak 11 titik, sembilan titik panas terdeteksi di Kabupaten Berau serta satu titik panas di Kabupaten Kutai Kartanegara," ujar Sutrisno.

Sebaran asap yang menyelimuti Pulau Kalimantan menyebar dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Tengah hingga ke Kalimantan selatan dan Kalimantan Timur bagian Selata menuju ke Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan dan Kota Samarinda.

"Sebaran asap itu dipengaruhi angin dari Selatan menuju ke Utara kemudian berbelok ke Timur Laut. Kabut asap tersebut akan hilang seiring datangnya awal musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung pada November atau Desember 2015," ungkap Sutrisno.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015