Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, membagikan 1.000 masker secara gratis kepada warga sebagai upaya meminimalisir timbulnya penyakit yang disebabkan kabut asap yang menyelimuti daerah itu.

"Pembagian 1.000 masker gratis tersebut sebagai langkah antisipasi dampak kabut asap terhadap kesehatan masyarakat," ungkap Kepala Diinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong, di Penajam, Jumat.

"Kualitas udara di wilayah Penajam Paser Utara, semakin memburuk akibat kabut asap yang diduga berasal dari aktivitas pembakaran lahan," ujarnya.

Pembagian masker secara gratis yang dilakukan di Jalan Provinsi Kilometer 9 tersebut lanjut Arnold Wayong, untuk mendorong warga Penajam Paser Utara menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, akibat menurunnya kualitas udara di daerah itu, yang sudah masuk kategori tidak sehat.

Akibat kabut asap yang sudah melanda Kabupaten Penajam Paser Utara kurun waktu sebulan terakhir tersebut kata dia, banyak masyarakat yang terkena ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).

"Bagi warga yang alergi, batuk serta pengidap penyakit pernapasan lainnya, akan mudah terkena ISPA di saat kabut asap seperti saat ini," katanya.

"Pembagian masker secara gratis tersebut, untuk membantu warga agar terhindar dari penyakit ISPA yang ditimbulkan oleh kabut asap. Saat ini tercatat, 3.705 warga terkena ISPA," ungkap Arnold Wayong.

Selain membagikan masker secara gratis tambahnya Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, juga membagikan selebaran berisikan imbauan agar masyarakat membatasi atau mengurangi aktivitas di luar rumah, khususnya pada malam hari dan kalau terpaksa harus keluar rumah masyarakat harus memakai masker.

"Kami mengimbau warga agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan senanatiasai memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah," kata Arnold Wayong.

Pada pembagian 1.000 masker gratis tersebut Dinas Kesehatan dibantu personel Satlantas Polres Penajam Paser Utara serta anggota Pramuka setempat.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015