Samarinda (ANTARA Kaltim) - Titik panas atau "hotspot" di Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, semakin bertambah kata Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Temindung Samarinda Sutrisno.

"Kecenderungannya, titik panas di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara terus mengalami pertambahan," ungkap Sutrisno dihubungi di Samarinda, Selasa.

Berdasarkan citra Satelit Aqua pada Selasa kata Sutrisno, jumlah titik panas di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara sebanyak 114 titik.

Titik panas terbanyak lanjut Sutrisno, berada di wilayah Kaltim diantaranya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat serta Kabupaten Berau.

Sementara, di wilayah Kalimantan Utara, tambah Sutrisno, hanya terdapat tujuh titik panas.

"Berdasarkan citra Satelit Aqua, di Kalimantan Utara hanya ada tujuh titik panas sementara 107 lainnya berada di wilayah Kaltim," kata Sutrisno.

Untuk wilayah Kota Samarinda kata Sutrisno, masih relatif aman dan tidak ditemukan adanya titik panas.

Begitupula dengan jalur penerbangan ke pedalaman Kaltim di Bandara Temindung Samarinda lanjut Sutrisno, masih tetap aman dan tidak terdampak dari kabut asap yang melanda sebagian wilayah Kaltim.

"Kabut asap di Kota Samarinda, masih relatif aman dengan jarak pandang diatas lima kilometer atau enam sampai tujuh kilometer sehingga aktivitas penerbangan di Bandara Temindung masih tetap normal," ujar Sutrisno.

Sementara, Kepala Puskesmas Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Iswadi mengatakan, kabut asap akibat banyaknya titik panas yang terpantau daerah itu, belum sampai mengganggu aktivitas masyarakat.

"Kalau tahun lalu (2014), dampak kabut asap memang sangat terasa dimana tingkat kunjungan warga ke Puskesman akibat terkena penyakit saluran pernafasan cukup tinggi. Namun tahun ini, dampak kabut asap belum terssa dan tingkat kunjungan masyarakat ke puskesmas masih relatif normal," ungkap Iswadi.

Namun, Puskesmas Muara Kaman lanjut Iswadi tetap melakukan langkah antisipasi jika kabut asap akibat banyaknya titik panas terdeteksi di Kabupaten Kurtai Kartanegara sudah mengganggu aktivitas masyarakat.

"Berbagai langkah antisipasi telah kami lakukan, termasuk mengimbau masyarakat agar mengenakan masker jika kabut asap mulai mengganggu," ujar Iswadi.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015