Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan segera membangun tempat penampungan sementara bagi para pedagang di Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan yang kiosnya terbakar pada Senin pagi.
"Kita akan segera membangun TPS, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Laboratorium Forensik Polri," kata Walikota Balikpapan, Rizal Effendi saat meninjau lokasi kebakaran pada Senin.
Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan listrik yang dipergunakan di pasar cinderamata yang terkenal di Indonesia, karena kerapkali kebakaran terjadi karena arus pendek listrik.
Sebanyak 18 kios di pusat cinderamata Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan, Senin pagi hangus terbakar.
Menurut keterangan Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Supriyanto mengatakan api mulai berkobar diperkirakan pada pukul 05.15 Wita diperkirakan berasal dari Blok I diduga karena arus pendek dan dua saksi sudah diperiksa.
Sementara itu, Ketua Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur, Muhammad mengatakan perlu ketegasan Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas Pasar untuk mengatur para pedagang.
"Sebenarnya kami senang kalau dibangun pasar ini, tapi harus ada kesepakatan harga dan waktu penyelesaiannya," kata Muhammad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kita akan segera membangun TPS, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Laboratorium Forensik Polri," kata Walikota Balikpapan, Rizal Effendi saat meninjau lokasi kebakaran pada Senin.
Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan listrik yang dipergunakan di pasar cinderamata yang terkenal di Indonesia, karena kerapkali kebakaran terjadi karena arus pendek listrik.
Sebanyak 18 kios di pusat cinderamata Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan, Senin pagi hangus terbakar.
Menurut keterangan Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Supriyanto mengatakan api mulai berkobar diperkirakan pada pukul 05.15 Wita diperkirakan berasal dari Blok I diduga karena arus pendek dan dua saksi sudah diperiksa.
Sementara itu, Ketua Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur, Muhammad mengatakan perlu ketegasan Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas Pasar untuk mengatur para pedagang.
"Sebenarnya kami senang kalau dibangun pasar ini, tapi harus ada kesepakatan harga dan waktu penyelesaiannya," kata Muhammad. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015