Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Peserta Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat III angkatan III Jawa Barat, mengkaji pengelolaan administrasi kependudukan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rombongan Diklatpim III tersebut dipimpin Sekretaris Badan Diklat Jawa Barat H Danny Sudradjat yang diterima Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar di ruang serbaguna kantor bupati setempat, Selasa.
"Kami sering mendengar Kutai Kartanegara ini memiliki 1001 inovasi pembangunan. Untuk itu, kami berharap hasil kunjungan ini bisa menjadi inspirasi bagi peserta Diklatpim yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat, untuk diterapkan di daerah masing-masing," ungkap Danny Sudradjat, di Tenggarong, Selasa.
Mereka memilih Kutai Kartanegara kata Danny Sudradjat sebagai "locus benchmarking" atau pembanding terkait dengan pengelolaan administrasi kependudukan, perizinan dan pelayanan di kecamatan serta pengelolaan keuangan.
Selain mengkaji pengelolaan administrasi kependudukan di Kutai Kartanegara, rombongan Diklatpim III Jawa Barat itu juga kata Danny Sudradjat juga akan mempelajari perizinan dan pelayanan di kecamatan serta pengelolaan keuangan pemerintah setempat.
Program "Benchmarking" itu menurut Danny Sudradjat, merupakan bagian program kurikuler Diklatpim III, dan wajib diikuti peserta Diklat, yang diharapkan dapat membekali peserta dengan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi tujuan yang memiliki "best practice" dalam pengelolaan kegiatan.
Sementara, Penjabat Bupati Kutai Kartanegara Chairil Anwar menyampaikan terimaksih dan selamat datang kepada siswa Diklatpim III Jabar.
"Tidak salah jika memilih Kutai Kartanegara sebagai `locus benchmarking` hal tersebut karena berbagai pencapaian daerah ini dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan," ujar Chairil Anwar.
Beberapa prestasi Kutai Kartanegara periode 2013-2014 diantaranya yaitu, penghargaan yang diberikan pada hari jadi Provinsi Kaltim ke-56 dengan meraih panji-panji keberhasilan di berbagai bidang.
Kemudian tambahnya, Dinas Kesehatan bersama empat Puskesmas telah mendapatkan ISO 9001-2008 dan di bidang Pendidikan, Bupati Kutai Kartanegara mendapat penghargaan "Kaltim Education Award 2013" sebagai kepala daerah peduli pendidikan.
Kutai Kartanegara lanjut Chairil Anwar, juga menerima dua anugerah "Otonomi Award Jawa Pos" yakni, terobosan pemerataan ekonomi kerakyatan.
"Sedengakan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2014 juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008," ungkap Chairil Anwar..
Dalam hal pengelolaan keuangan tambahnya, Kutai Kartanegara tiga kali berturut-turut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yaitu pada 2012, 2013 dan 2014.
"Pencapaian tersebut buah kerja keras dan kerjasama segenap unsur pemerintahan, bersama seluruh elemen masyarakat," kata Chairil Anwar.
Kunci utama keberhasilan tersebut menurut Chairil Anwar adalah, menanamkan paradigma `melayani, bukan dilayani` merupakan langkah awal pembangunan masyrakat.
"Selain itu, kesadaran pentingnya sinergitas pembanguanan, termasuk tahap pengambilan keputusan, merupakan kunci keberhasilan tahapan pembangunan selanjutnya," ujarnya.
Ia menambahkan, "Benchmarking" tersebut dapat dilakukan secara lebih sistematis dan intensif, sehingga menjadi media untuk dapat lebih meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diwilayah masing-masing.
Acara itu juga ditandai dengan saling menukar kenang-kenangan atau plakat dari kedua belah pihak yakni, Pemkab Kutai Kartanegara dan Diklatpim III Jabar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Rombongan Diklatpim III tersebut dipimpin Sekretaris Badan Diklat Jawa Barat H Danny Sudradjat yang diterima Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar di ruang serbaguna kantor bupati setempat, Selasa.
"Kami sering mendengar Kutai Kartanegara ini memiliki 1001 inovasi pembangunan. Untuk itu, kami berharap hasil kunjungan ini bisa menjadi inspirasi bagi peserta Diklatpim yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat, untuk diterapkan di daerah masing-masing," ungkap Danny Sudradjat, di Tenggarong, Selasa.
Mereka memilih Kutai Kartanegara kata Danny Sudradjat sebagai "locus benchmarking" atau pembanding terkait dengan pengelolaan administrasi kependudukan, perizinan dan pelayanan di kecamatan serta pengelolaan keuangan.
Selain mengkaji pengelolaan administrasi kependudukan di Kutai Kartanegara, rombongan Diklatpim III Jawa Barat itu juga kata Danny Sudradjat juga akan mempelajari perizinan dan pelayanan di kecamatan serta pengelolaan keuangan pemerintah setempat.
Program "Benchmarking" itu menurut Danny Sudradjat, merupakan bagian program kurikuler Diklatpim III, dan wajib diikuti peserta Diklat, yang diharapkan dapat membekali peserta dengan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi tujuan yang memiliki "best practice" dalam pengelolaan kegiatan.
Sementara, Penjabat Bupati Kutai Kartanegara Chairil Anwar menyampaikan terimaksih dan selamat datang kepada siswa Diklatpim III Jabar.
"Tidak salah jika memilih Kutai Kartanegara sebagai `locus benchmarking` hal tersebut karena berbagai pencapaian daerah ini dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan," ujar Chairil Anwar.
Beberapa prestasi Kutai Kartanegara periode 2013-2014 diantaranya yaitu, penghargaan yang diberikan pada hari jadi Provinsi Kaltim ke-56 dengan meraih panji-panji keberhasilan di berbagai bidang.
Kemudian tambahnya, Dinas Kesehatan bersama empat Puskesmas telah mendapatkan ISO 9001-2008 dan di bidang Pendidikan, Bupati Kutai Kartanegara mendapat penghargaan "Kaltim Education Award 2013" sebagai kepala daerah peduli pendidikan.
Kutai Kartanegara lanjut Chairil Anwar, juga menerima dua anugerah "Otonomi Award Jawa Pos" yakni, terobosan pemerataan ekonomi kerakyatan.
"Sedengakan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2014 juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008," ungkap Chairil Anwar..
Dalam hal pengelolaan keuangan tambahnya, Kutai Kartanegara tiga kali berturut-turut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yaitu pada 2012, 2013 dan 2014.
"Pencapaian tersebut buah kerja keras dan kerjasama segenap unsur pemerintahan, bersama seluruh elemen masyarakat," kata Chairil Anwar.
Kunci utama keberhasilan tersebut menurut Chairil Anwar adalah, menanamkan paradigma `melayani, bukan dilayani` merupakan langkah awal pembangunan masyrakat.
"Selain itu, kesadaran pentingnya sinergitas pembanguanan, termasuk tahap pengambilan keputusan, merupakan kunci keberhasilan tahapan pembangunan selanjutnya," ujarnya.
Ia menambahkan, "Benchmarking" tersebut dapat dilakukan secara lebih sistematis dan intensif, sehingga menjadi media untuk dapat lebih meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diwilayah masing-masing.
Acara itu juga ditandai dengan saling menukar kenang-kenangan atau plakat dari kedua belah pihak yakni, Pemkab Kutai Kartanegara dan Diklatpim III Jabar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015