Samarinda (ANTARA Kaltim) - Citra Satelit Aqua mendeteksi sedikitnya 32 "hotspot" atau titik panas di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

"Berdasarkan citra satelit Aqua pada Senin (31/8), terdeteksi 32 titik panas di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara," ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata di Samarinda, Selasa.

Tititk panas terbanyak berdasarkan citra Satelit Aqua tersebut kata Wahyu Widhi Heranata, terdapat di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan 12 titik panas, kemudian di Kabupaten Berau terdeteksi 11 titik panas, Kutai Timur terdapat enam, satu terdeteksi di Kutai Kartanegara serta dua titik panas di Kabupaten Mahakam Ulu.

Sementara lanjut Wahyu Widhi Heranata, pada hari yang sama (Senin), citra Satelit Terra mendeteksi hanya satu titik panas di Kabupaten Bulungan, enam titik panas di Kabupaten Berau, di Kutai Timur terdapat dua titik panas, satu di Kutai Barat dan di Kabupaten Mahakam Ulu terdapat dua titik panas.

"Kami terus memantau perkembangan titik panas di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi titik panas tersebut," kata Wahyu Widhi Heranata.

Sebelumnya, yakni pada Minggu (30/8) citra Satelit NOAA18 tambah Wahyu Widhi Heranata mendeteksi 70 titik panas lima diantaranya di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Sementara, di wilayah Provinsi Kaltim terbanyak terdeteksi di Kabupaten Berau dengan 27 titik panas, di wilayah Kabupaten Berau, sebanyak 13 titik panas di Kabupaten Kutai Timur, terpantau 12 titik panas di Kutai Barat, sembilan di Kutai Kartanegara serta empat di Kabupaten Paser.

"Pada Minggu (30/8) Citra Satelit NOAA 18 mendeteksi 70 titik panas, 65 diantaranya berada di wilayah Kaltim serta lima yakni di Kabupaten Bulungan berada di Provinsi Kalimantan Utara. Sementara, pada Senin (31/8) Satelit NOAA 18 tidak mendeteksi adanya titik panas," ujar Wahyu Widhi Heranata. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015