Bontang (ANTARA Kaltim) - Anggota DPRD Kota Bontang Rustam HS saat mengelar reses menerima beberapa aspirasi warga terkait penanganan banjir, pembangunan turap bibir sungai untuk antisipasi longsor dan penyertaan dana hibah bantuan sosial dalam pembangunan rumah ibadah.
Pada pertemuan dengan konstituennya di Hotel Raodah, Bontang, Minggu (30/8), politisi Golkar daerah pemilihan Bontang Utara ini menerima keluhan warga terkait persoalan banjir yang setiap tahun melanda daerah setempat.
"Warga meminta penanggulangan bencana banjir dijadikan program prioritas," kata Rustam saat ditemui Senin.
Dalam kesempatan itu, Rustam HS yang kebetulan ada di Komisi III membidangi infrastruktur, lingkungan dan kelautan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi aspirasi warga.
"Saya tekankan kepada warga bahwa sejak menjabat sebagai anggota DPRD sudah berkomitmen untuk mendorong percepatan penanggulangan banjir. Salah satu buktinya dengan mendorong realisasi penurapan sejumlah titik sungai secara bertahap dengan kucuran dana Provinsi Kaltim," kata dia.
Menurut Rustam, saat ini Dinas Pekerjaan Umum sedang menyusun rancangan teknis secara rinci (DED), sedangkan untuk pembangunan fisik rencananya diusulkan ke Pemprov Kaltim.
"Rencananya akan dimulai di Jalan Brokoli Kelurahan Gunung Elai, karena di daerah itu saat ini masih steril, tidak ada bangunan di bibir sungai," jelas Rustam.
Selain normalisasi sungai, Rustam menambahkan saat ini pemerintah mewacanakan untuk mengubah fungsi bantaran sungai menjadi area "jogging track".
Selain berguna untuk kesehatan, juga mampu memperindah kota dan mencegah berdirinya bangunan-bangunan liar di bantaran sungai.
"Warga berharap agar dibuat program yang mampu menangani persoalan banjir kiriman yang setiap tahun melanda Kota Bontang," tambahnya.
Permintaan masyarakat yang lain adalah terkait Perwali pembatasan hibah dan bantuan sosial. Masyarakat berharap perwali itu diubah karena warga kesulitan untuk meminta bantuan pembangunan rumah ibadah.
"Ini menjadi salah satu usulan masyarakat dan akan kami sampaikan ke pemkot. Begitu pula dengan usulan masyarakat yang lainnya," ujarnya. (Adv/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Pada pertemuan dengan konstituennya di Hotel Raodah, Bontang, Minggu (30/8), politisi Golkar daerah pemilihan Bontang Utara ini menerima keluhan warga terkait persoalan banjir yang setiap tahun melanda daerah setempat.
"Warga meminta penanggulangan bencana banjir dijadikan program prioritas," kata Rustam saat ditemui Senin.
Dalam kesempatan itu, Rustam HS yang kebetulan ada di Komisi III membidangi infrastruktur, lingkungan dan kelautan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi aspirasi warga.
"Saya tekankan kepada warga bahwa sejak menjabat sebagai anggota DPRD sudah berkomitmen untuk mendorong percepatan penanggulangan banjir. Salah satu buktinya dengan mendorong realisasi penurapan sejumlah titik sungai secara bertahap dengan kucuran dana Provinsi Kaltim," kata dia.
Menurut Rustam, saat ini Dinas Pekerjaan Umum sedang menyusun rancangan teknis secara rinci (DED), sedangkan untuk pembangunan fisik rencananya diusulkan ke Pemprov Kaltim.
"Rencananya akan dimulai di Jalan Brokoli Kelurahan Gunung Elai, karena di daerah itu saat ini masih steril, tidak ada bangunan di bibir sungai," jelas Rustam.
Selain normalisasi sungai, Rustam menambahkan saat ini pemerintah mewacanakan untuk mengubah fungsi bantaran sungai menjadi area "jogging track".
Selain berguna untuk kesehatan, juga mampu memperindah kota dan mencegah berdirinya bangunan-bangunan liar di bantaran sungai.
"Warga berharap agar dibuat program yang mampu menangani persoalan banjir kiriman yang setiap tahun melanda Kota Bontang," tambahnya.
Permintaan masyarakat yang lain adalah terkait Perwali pembatasan hibah dan bantuan sosial. Masyarakat berharap perwali itu diubah karena warga kesulitan untuk meminta bantuan pembangunan rumah ibadah.
"Ini menjadi salah satu usulan masyarakat dan akan kami sampaikan ke pemkot. Begitu pula dengan usulan masyarakat yang lainnya," ujarnya. (Adv/*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015