Samarinda (ANTARA Kaltim) - Hingga hari ketiga atau hari terakhir masa perpanjangan pencarian empat warga negara asing yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (15/8) sekitar pukul 19.10 Wita di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, belum membuahkan hasil.

"Sampai hari ini (Selasa) atau sepuluh hari pasca empat WNA itu dilaporkan hilang, belum ada satupun petunjuk atau tanda-tanda yang ditemukan terkait keberadaan mereka," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri, dihubungi dari Samarinda, Selasa.

Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku "Incident Commander" (IC) pada pencarian WNA hilang tersebut mengakui, berbagai upaya dilakukan tim SAR untuk mencari petunjuk ataupun tanda-tanda keberadaan empat penyelam itu, termasuk kemungkinan empat WNA itu terdampar atau terbawa arus dengan menyisir sejumlah pulau di perairan Kabupaten Berau, hingga ke Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang.

"Berbagai kemungkinan telah kami lakukan, termasuk mendatangi sejumlah pulau dengan asumsi keempat WNI itu masih hidup dan terdampar di sebuah pulau. Namun, sampai saat ini, upaya kami belum membuahkan titik terang," kata Ahmad Hadi Aljufri.

Tim SAR lanjut Ahmad Hadi Aljufri akan melakukan evaluasi pada Selasa malam terkait upaya pencarian yang telah dilakukan selama tiga hari masa perpanjangan pencarian keempat WNA itu.

"Jika sampai hari ini tidak ada tanda-tanda, maka secara resmi pencarian oleh tim SAR akan dihentikan. Namun, upaya pencarian oleh kepolisian setempat, TNI Angkatan Laut, pihak pemerindah daerah dan masyarakat setempat masih terus akan dilakukan," ungkap Ahmad Hadi Aljufri.

Pada pencarian hari terakhir masa perpanjangan tersebut, tim SAR tambah dia tetap memaksimalkan upaya penyisiran dengan melibatkan empat kapal perang milik TNI AL yakni, KRI Kerapu, KRI Sura, KRI Hasanuddin serta KRI Ajak.

Pencarian juga masih melibatkan pesawat Casa U-623 milik TNI Angkatan Laut, helikopter dan "speedboat" baik milik Basarnas maupun masyarakat setempat.

Empat WNA yang dilaporkan hilang sejak empat hari lalu atau pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 19.10 Wita yakni, Michela (33), WNA Italia berjenis kelamin wanita, Alberto (36), berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Italia, Daniele (36), berjenis kelamin laki-laki WNA Italia serta Vana Chris (29), jenis kelamin laki-laki berkewarganegaraan Belgia.

Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.

Namun, setelah motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, lima orang itu tidak muncul, termasuk seorang pemandu, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan ke motoris lainnya.

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasilditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.

Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) jenis kelamin wanita serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015