Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Siklus musim hujan di wilayah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mundur satu hingga dua bulan, kata Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung, Sutrisno.

"Berdasarkan prakiraan, musim hujan di Kota Samarinda dan sekitarnya baru akan berlangsung pada November 2015 dan berdasarkan siklusnya, kondisi tersebut mengalami kemunduran musim satu hingga dua bulan dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkap Sutrisno, Rabu.

Sementara kata Sutrisno, puncak musim hujan di wilayah Kota Samarinda dan sekitarnya diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015.

"Musim kemarau yang melanda wilayah Kota Samarinda pada 2015 tersebut dipengaruhi oleh elnino dengan kekuatan sedang tetapi ada potensi meningkat sehingga berpengaruh pada siklus musim hujan yang diprediksi mengalami kemunduran satu hingga dua bulan," kata Sutrisno.

Kelembaban udara di wilayah Kota Samarinda saat ini tambahnya, sangat kering yakni mencapi 40 persen.

Kondisi tersebut kata Sutrisno, sangat rentan menyebabkan kebakaran lahan, hutan maupun kawasan pemukiman.

"Kondisi kelembaban udara seperti saat ini, sangat rentan menyebabkan terjadinya kebakaran baik lahan, hutan maupun kawasan pemukiman. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menghindari aktivitas membuka lahan dengan cara membakar," katanya.

"Sementara, berdasarkan prediksi kemungkinan terjadinya hujan dalam satu pekan mendatang sangat kecil," ungkap Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015