Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pencarian warga negara asing (WNA) yang hilang di perairan Pulau Sangalaki, Kabupateb Berau, diperluas hingga radius 50 kilometer.

"Pencarian hari ini (Selasa), diperluas `25 nautical mile` atau hingga radius 50 kilometer, dari awal lokasi penyelaman empat WNA yang hilang tersebut," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri, dihubungi dari Samarinda, Selasa sore.

Pencarian empat WNA yang hilang kata Ahmad Hadi Aljufri, terganggu cuaca buruk dan tinggi gelombang yang mencapai 1,5 hingga tiga meter.

Namun, tim SAR gabungan yang terdiri dari, personel TNI, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim dan Kabupaten Berau, personel kepolisian, pemerintah setempat serta masyarakat terus melakukan penyisiran di tengah cuaca tidak menentu tersebut.

"Kondisi cuaca yang tidak menentu dengan tinggi gelombang yang mencapai 1,5 hingga tiga meter yang disebabkan oleh angin Selatan, tidak menyurutkan tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian. Secara periodik, yakni setiap satu jam sekali,

kami berkoordinasi dengan Basarnas dan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca di sekitar lokasi pencarian," katanya.

"Dua helikopter belt dari Kodam VI Mulawarman juga membantu pencarian hari ini (Selasa) melalui udara yang melakukan dua kali pemantauan yakni pukul 12. 30

hingga 13.30 Wita dan pukul 16.00 hingga 17. 00 Wita. Radius pencariaan akan terus diperluas, mengikuti perkembangan arus dan arah angin," ungkap Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku "Incident Commander" (IC) pada pencarian WNA hilang tersebut.

Selain melibatkan dua helikopter belt, pencarian WNA hilang juga tambah Ahmad

Hadi Aljufri "speedboat" masyarakat setempat serta satu unit "tugboat" dari PT Berau Coal.

"Hari in, pencarian melibatkan juga 10 unit `speedboat` milik masyarakat dan masih ada 35 unit `speedboat` warga Pulau Derawan yang siap dikerahkan untuk membantu pencarian keempat WNA yang hilang tersebut. Jadi, tim SAR gabungan bekerja

maksimal dan sekuat tenaga untuk melakukan pencarian," ujar Ahmad Hadi Aljufri.

Sementara, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kaltim Wahyu Widhi Heranata mengungkapkan, pencarian yang dilakukan hari ini (Selasa) melibatkan 19 unit "speedboat" dan 10 diantaranya milik masyarakat dibantu dua helikopter belt dari

Kodam VI Mulawarman serta "tugboad" dari Berau Coal.

Ia mengapresiasi keterlibatan masyarakat yang ikut mengerahkan "speedboat" untuk membantu tim SAR melakukan pencarian terhadap empat WNA yang hilang tersebut.

Empat WNA yang dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu atau pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 19. 10 Wita yakni, Michela (33), WNA Italia berjenis kelamin wanita, Alberto (36), berjenis kelamin laki-laki berkebangsaan Italia, Daniele (36), berjenis kelamin laki-laki WNA Italia serta Vana Chris (29), jenis kelamin laki-laki

berkewarganegaraan Belgia.

Awalnya, keempat WNA itu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam.

Namun, setelah motoris "speedboat" yang mereka tumpangi menunggu hingga sore

tetapi lima orang itu tidak muncul, termasuk seorang "guide" atau pemandu, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan ke motoris lainnya.

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian.

Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) jenis kelamin wanita serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan "snorkeling". (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015