Samarinda (ANTARA Kaltim) - Rembuk rakyat yang digelar di Kaltim mendapat sambutan positif Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Hasyim Muzadi. Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU) tersebut. Rembuk rakyat ini sangat baik sebagai sarana penyampaian aspirasi masyarakat dengan cara-cara yang santun, bahkan menurutnya, langkah rakyat Kaltim ini layak ditiru rakyat daerah lain di Indonesia.

"Meski sudah ada sistem penyerapan aspirasi rakyat melalui lembaga legeslatif dan eksetutif,  menurut saya rembuk rakyat ini adalah inisiatif yang sangat baik. Perlu ditiru provinsi lain," puji Hasyim Muzadi mengawali arahannya dalam Rembuk Rakyat II yang digagas Awang Faroek Institute di Ballroom Hotel Senyiur Samarinda, Rabu (3/5).

Rembuk rakyat seperti yang dua kali dilakukan di Kaltim dalam pandangan Hasyim Muzadi jauh lebih baik daripada aspirasi disampaikan dengan cara-cara anarkis dan radikal hingga menganggu ketertiban umum. "Daripada kita ribut-ribut di jalanan, mengapa tidak kita rembuk saja. Hasilnya pasti akan lebih baik. Makanya, daerah lain pantas meniru rembuk rakyat ini," kata Hasyim.

Rembuk rakyat pun dinilainya sejalan dengan sila keempat Pancasila yang mengedepankan musyarawah untuk mencapai kesepakatan. Rembuk juga menggambarkan nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya, dimana aspirasi pembangunan didiskusikan secara bersama-sama.

Kegiatan itu bisa menjadi media sinkronisasi antara kompetensi pemeritnah dengan dukungan masyarakat. Jika itu bisa dilakukan maka gerak maju pembangunan akan berjalan sesuai harapan masyarakat.

Hasyim menambahkan, demokrasi dengan sendirinya akan terbangun dalam suasana rembuk.  Usul pembangunan bukan hanya berasal dari para pemimpin dan pejabat daerah, tetapi bisa juga datang dari elemen masyarakat mana pun.

"Demokrasi itu bukan sekedar kepentingan elit, lalu rakyat tidak mendapatkan apa-apa. Rembuk adalah gambaran yang baik tentang demokrasi dan Kaltim sudah melakukannya dengan baik," puji Hasyim lagi.

Satu saran yang disampaikan Hasyim Muzadi adalah agar masyarakat Kaltim tetap memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa gerak pembangunan dalam koridor apapun harus tetap dalam rangkaian gerak keagamaan dan kebangsaan.

"Satukan gerak ekonomi dan agama, satukan gerak agama dan gerak kebangsaan. Serta kelola sumber daya alam kita dengan sumber daya manusia yang kita miliki. Sebab kalau tidak, maka kita akan dijajah orang luar," pungkas Hasyim. (Humas Prov Kaltim/sul).

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015