Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi I DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Taman Telihan untuk menelusuri laporan dari warga terkait dugaan beredarnya beras sintesis atau plastik di daerah setempat.

Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Bilher Hutahean ketika dihubungi di Bontang, Selasa, mengatakan pihaknya menerima pengaduan dari warga RT 18 Kelurahan Telihan yang menemukan kejanggalan pada beras yang dibelinya dari pasar.

"Ada warga menyambangi kediaman saya dan menunjukkan beras yang diduga beras plastik itu. Menurut warga, beras itu saat dimasak lengket pada panci, tidak seperti beras lainnya," kata politisi Partai Nasdem itu.

Awalnya, pengaduan warga itu dianggap sepele, namun setelah warga mencoba memperlihatkan beras dengan cara dipanggang, ternyata beras itu lengket pada panci seperti ada lemnya.

"Warga itu juga mengaku kalau anaknya mengalami sakit perut setelah makan nasi dari beras itu. Ini juga perlu ditelusuri dan diteliti melalui laboratorium, apakah sakit perutnya memang karena mengkonsumsi beras itu atau ada penyebab yang lain," tambah Bilher.

Saat sidak ke Pasar Taman Telihan, Komisi I tidak menemukan beras yang dilaporkan warga, tetapi mereka sudah mengambil bungkus dan contoh beras dari warga untuk segera disampaikan kepada instansi terkait.

Beras yang dibeli warga itu dalam kemasan 15 kilogram dan pada bagian depan pembungkus plastiknya terdapat merk "One Heart" asal Kediri, Jawa Timur.

"Kami akan serahkan contoh beras itu kepada Disperindagkop untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya.

Ketua Komisi I DPRD Bontang Agus Haris menambahkan kasus dugaan beredarnya beras sintetis ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan di masyarakat.

"Segera kami komunikasikan dengan Disperindagkop. Kita tidak bisa terburu-buru mengambil kesimpulan, karena masalah ini bersinggungan dengan banyak pihak, seperti agen, distributor dan pedagang beras," katanya. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015