Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina Unit Pemasaran Kalimantan (Marketing Operation Regional) VI memastikan pasokan elpiji tiga kilogram untuk wilayah perbatasan Kalimantan Utara seperti Nunukan, Sebatik, dan Kota Tarakan cukup meskipun pasokannya tersendat.

"Kami segera kirim kapal cadangan bermuatan 10.000 tabung ke Tarakan," kata Humas MOR VI Andar Titi Lestari, di Balikpapan, Minggu.

Kapal pengangkutnya dijadwalkan tiba di Tarakan pada Selasa 12/5.

Elpiji 3 kg untuk Tarakan sebanyak 37.360 tabung tumpah di Sungai Somber menyusul terbaliknya kapal pengangkutnya, LCT Daniel 8019, Jumat malam 8/5 di Sungai Somber, Balikpapan.

Saat ini juga Tarakan masih memiliki persediaan 6.000 tabung sehingga Pertamina yakin pasokan elpiji tetap teratasi.

Sementara itu, di lokasi terbaliknya LCT Daniel 8019 di Somber, sambil terus mencari nakhoda Kamarlan Siahaan yang dinyatakan hilang, pengumpulan tabung elpiji 3 kg dari kapal yang terbalik itu sudah berhasil mendapatkan kembali 1.000 tabung dari 37 ribu lebih tabung yang terperangkap di bangkai kapal.

Penyelamatan Siahaan juga terhambat oleh tabung-tabung gas yang menjadi muatannya tersebut. Ribuan tabung elpiji 3 kg tersebut menutup jalan menuju anjungan kapal tempat di mana Kapten Siahaan diyakini berada.

LCT Daniel 8019 diawaki Kapten Kamarlan Siahaan dengan 6 orang anak buah kapal (ABK). Keenam anak buahnya selamat dari musibah Jumat malam itu dengan meloncat ke air pada saat yang tepat. Mereka kemudian cukup dirawat di Puskesmas Kampung Baru Ulu.

"Sudah standar dan sesuai prosedur sebenarnya, bila kapten kapal yang menjadi orang terakhir yang meninggalkan kapal," kata Achmad Rusdiana, pelaut berpengalaman yang tinggal di Balikpapan.

Hanya saja, analisis Rusdiana, kemungkinan besar Kapten Siahaan terlambat lompat ke air untuk menyelamatkan diri sebab kejadiannya berlangsung cepat. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015