Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi I DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, mendesak pemerintah kota setempat menaikkan insentif guru ngaji, mubaliq, penjaga masjid, dan guru sekolah minggu, menjadi Rp500.000 dari sebelumnya hanya Rp300.000 perbulan.

     Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Setioko Waluyo ketika dihubungi di Bontang, Kamis, mengatakan insentif yang diterima guru ngaji, mubaliq dan guru sekolah minggu saat ini cukup rendah, sementara kebutuhan hidup terus mengalami kenaikan.

     Pemkot Bontang seharusnya tidak ada lagi menunda kenaikan insentif mereka, karena sebelumnya lima fraksi di DPRD telah menyetujui alokasi anggaran bagi tutor atau tenaga pendidik tersebut.

     "Mereka juga memiliki andil dalam membangun karakter masyarakat. Jadi, sudah selayaknya insentif dinaikkan untuk menunjang kinerja mereka," katanya.

     Setioko menyebutkan beberapa alasan untuk menaikkan insentif tersebut, salah satunya peran guru ngaji, mubaliq, penjaga masjid dan guru sekolah minggu sangat menentukan karakter masyarakat sesuai sesuai dengan visi dan misi Kota Bontang "Berbudi Luhur".

     "Kalau bisa insentif mereka jadi Rp500.000. Jumlah ini pun sebenarnya juga masih rendah dibanding peran mereka untuk ikut menciptakan masyarakat Bontang yang berbudi luhur," ujar politisi Partai Amanan Nasional itu.

     Usulan kenaikan insentif itu sudah mendapat dukungan dari lima fraksi di DPRD Kota Bontang melalui alokasi anggaran tutor atau tenaga pendidik, sehingga pemkot bisa secepatnya merealisasikan pada tahun ini. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015