Nilai perputaran uang sektor ekonomi kreatif Provinsi Kalimantan Timur pada 2025 naik menjadi Rp36,84 miliar, bertambah Rp4,68 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp32,16 miliar, menggambarkan para pelaku ekraf terus berkembang.

"Total terdapat 263 kelompok pelaku usaha yang bergerak di sektor ekraf Kaltim dengan 17 sub sektor ekraf yang tersebar di 10 kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi di Samarinda, Selasa.

Ke- 17 subsektor ekraf itu adalah aplikasi, game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.

Dari 17 subsektor tersebut, lanjut Ririn, ekraf dengan kontribusi terbesar pada 2025 adalah subsektor kuliner dengan pendapatan sebesar Rp26,1 miliar, disusul subsektor fesyen Rp2,8 miliar, kriya senilai Rp2,53 miliar, penerbitan Rp2,15 miliar, dan posisi kelima subsektor aplikasi dengan nilai Rp1,6 miliar.

Perkembangan ekraf ini pun telah ia sampaikan kepada Sekda Kaltim Sri Wahyuni pada Jumat (19/12), dikemas dalam rapat penyampaian Laporan Perhitungan Nilai Kontribusi Sektor Ekonomi Kreatif terhadap Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim 2024–2025.

Saat menyampaikan laporan, Ririn didampingi Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Awang Khalik, kemudian Dahlia selaku Kepala Bidang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah anggota Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Kaltim seperti Erwiantono, Heru Susilo dan I Wayan Lanang Lana.

Mereka ini merupakan tim ahli yang terlibat dalam penyusunan kajian kontribusi sektor ekraf Kaltim.

"Sektor ekraf Kaltim menunjukkan pertumbuhan positif dan konsisten pada periode 2024–2025, serta semakin terintegrasi dalam struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim. Kajian yang disusun oleh tim berbasis data PDRB sektoral dan klasifikasi usaha ekraf sesuai KBLI 2020, yang mencakup 17 subsektor ekraf," kata Ririn.

Ia menyebutkan hasil kajian menunjukkan kontribusi ekraf didukung oleh subsektor unggulan seperti kuliner, kriya dan fesyen, serta diperkuat oleh subsektor berbasis kreativitas dan pengetahuan, antara lain aplikasi, desain, film, animasi, seni pertunjukan, fotografi dan penerbitan, seiring berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif dan aktivitas wirausaha kreatif.

Dalam kesempatan itu Sri Wahyuni mengapresiasi penyusunan laporan berbasis data dan metodologi statistik tersebut.

Kemudian menegaskan pentingnya penguatan kolaborasi lintas perangkat daerah dan sinergi dengan kabupaten/kota agar kontribusi ekraf dapat terus ditingkatkan secara merata dan berkelanjutan.

Laporan kontribusi ekraf ini diharapkan menjadi rujukan strategis dalam perencanaan pembangunan daerah, sekaligus memperkuat peran ekraf sebagai salah satu sektor penggerak pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di Kaltim.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025