Bontang (ANTARA Kaltim) - Wali Kota Bontang Adi Darma mengaku legowo dengan keputusan tim penjaringan DPD Partai Golkar setempat yang tidak mengusungnya sebagai bakal calon wali kota pada Pemilihan Kepala Daerah 2015, kendati dirinya merupakan kader partai tersebut.
Adi Darma yang dihubungi di Bontang, Jumat, mengaku hingga kini belum mengetahui secara pasti alasan partai berlambang pohon beringin tersebut tidak memasukkan namanya dalam bursa pencalonan, padahal sebelumnya sudah mendaftarkan diri.
"Saya tidak mau mempersoalkan. Toh di Partai Golkar sendiri nanti masih ada DPP yang menentukan siapa calon yangbdiusung. Lagi pula, saya juga telah berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk maju," katanya.
Ia menilai ada keganjalan dari pencoretan namanya oleh tim penjaringan Partai Golkar, karena alasan tidak mengembalikan formulir internal untuk pendaftaran. Padahal, seluruh dokumen persyaratan telah lengkapi dan dikembalikan.
"Itu tidak benar. Saya sudah mengembalikan formulir dan mengikuti semua prosedur. Jadi, kalau masih ditolak juga, ya ada apa. Tapi, sekali lagi, saya tidak mau ambil pusing, silahkan masyarakat yang menilai," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bontang Harman Tamrin mengatakan setiap peserta harusnya mengembalikan formulir pendaftaran, meskipun mereka kader internal partai.
Ada dua formurlir pendaftaran yang disiapkan Partai Golkar, yakni formulir untuk bakal calon dari luar partai dan formulir khusus kader Golkar.
"Formulir internal inilah yang belum dikembalikan Pak Adi. Jadi, secara adminitrasi beliau dinyatakan tidak lolos di penjaringan," kata Harman.
Ia menjelaskan ada enam peserta atau bakal calon dinyatakan lolos adminitrasi, masing-masing ada dua bakal calon wali kota, yakni Andi Harun dan Sudarsono. Kemudian empat bakal calon wakil wali kota, yaitu Etha Rimba, Helmi, Basri Rase, dan Kadir Tappa.
"Semua kandidat sudah mengembalikan formulir, hanya Pak Adi Darma yang tidak mengembalikan. Itu alasan kami tidak meloloskan Pak Adi," tegasnya.
Harman menambahkan keenam bakal calon yang lolos akan mengikuti tahapan berikutnya berupa penyampaian visi dan misi pada rapat pleno Partai Golkar yang rencananya digelar Sabtu (2/5).
"Nantinya keputusan nama-nama yang akan diusung tergantung hasil penyampaian visi dan misi serta rapat pleno. Jadi, tidak mesti satu nama, bisa dua atau tiga nama yang diusulkan ke DPD I. Selanjutnya ditetapkan DPD Golkar Kaltim, untuk dimintakan persetujuan DPP, siapa bakal calon yang diusung pada pilkada nanti," jelas Harman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Adi Darma yang dihubungi di Bontang, Jumat, mengaku hingga kini belum mengetahui secara pasti alasan partai berlambang pohon beringin tersebut tidak memasukkan namanya dalam bursa pencalonan, padahal sebelumnya sudah mendaftarkan diri.
"Saya tidak mau mempersoalkan. Toh di Partai Golkar sendiri nanti masih ada DPP yang menentukan siapa calon yangbdiusung. Lagi pula, saya juga telah berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk maju," katanya.
Ia menilai ada keganjalan dari pencoretan namanya oleh tim penjaringan Partai Golkar, karena alasan tidak mengembalikan formulir internal untuk pendaftaran. Padahal, seluruh dokumen persyaratan telah lengkapi dan dikembalikan.
"Itu tidak benar. Saya sudah mengembalikan formulir dan mengikuti semua prosedur. Jadi, kalau masih ditolak juga, ya ada apa. Tapi, sekali lagi, saya tidak mau ambil pusing, silahkan masyarakat yang menilai," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bontang Harman Tamrin mengatakan setiap peserta harusnya mengembalikan formulir pendaftaran, meskipun mereka kader internal partai.
Ada dua formurlir pendaftaran yang disiapkan Partai Golkar, yakni formulir untuk bakal calon dari luar partai dan formulir khusus kader Golkar.
"Formulir internal inilah yang belum dikembalikan Pak Adi. Jadi, secara adminitrasi beliau dinyatakan tidak lolos di penjaringan," kata Harman.
Ia menjelaskan ada enam peserta atau bakal calon dinyatakan lolos adminitrasi, masing-masing ada dua bakal calon wali kota, yakni Andi Harun dan Sudarsono. Kemudian empat bakal calon wakil wali kota, yaitu Etha Rimba, Helmi, Basri Rase, dan Kadir Tappa.
"Semua kandidat sudah mengembalikan formulir, hanya Pak Adi Darma yang tidak mengembalikan. Itu alasan kami tidak meloloskan Pak Adi," tegasnya.
Harman menambahkan keenam bakal calon yang lolos akan mengikuti tahapan berikutnya berupa penyampaian visi dan misi pada rapat pleno Partai Golkar yang rencananya digelar Sabtu (2/5).
"Nantinya keputusan nama-nama yang akan diusung tergantung hasil penyampaian visi dan misi serta rapat pleno. Jadi, tidak mesti satu nama, bisa dua atau tiga nama yang diusulkan ke DPD I. Selanjutnya ditetapkan DPD Golkar Kaltim, untuk dimintakan persetujuan DPP, siapa bakal calon yang diusung pada pilkada nanti," jelas Harman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015