Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Berkurangnya dana bagi hasil minyak dan gas sekitar Rp400 miliar untuk Pemkot Balikpapan menyebabkan APBD Perubahan akan mengalami defisit hingga Rp50 miliar.

"Perhitungan sementara begitu," kata Sekretaris Kota Balikpapan Sayid MN Fadli di Balikpapan, Kamis.

Menurut Sekkot, harus segera dicarikan jalan keluar sebab kekurangan itu akan bisa sangat mempengaruhi kinerja Pemkot. Paling realistis adalah pemangkasan kegiatan SKPD (satuan kerja perangkat daerah, yaitu dinas atau badan). Yang akan dipangkas utamanya proyek atau kegiatan yang belum juga melaksanakan lelang hingga April ini.

"Bisa jadi kita akan tunda sampai tahun depan," kata Sekkot. Kegiatan yang belum mendesak untuk dilakukan akan mengalami rasionalisasi atau dipertimbangkan ulang.

Namun Sekkot juga menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan yang wajib atau kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari anggaran tahun jamak, tetap akan dibiayai APBD. Proyek pembangunan Stadion Balikpapan, termasuk pula Pilkada Balikpapan akhir tahun ini, tetap mendapat prioritas.

Di sisi lain, bagi Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, defisit itu tidak perlu dikhawatirkan. Menurut dia, desifit yang terjadi masih dapat ditutupi dari SILPA (sisa lebih penggunaan anggaran) yang positif seperti penghematan kegiatan lelang dan juga kegiatan-kegiatan yang baru akan dikerjakan pada 2016.

Abdulloh memastikan tidak ada pengurangan kegiatan namun ada beberapa kegiatan yang tidak bias dilaksanakan tahun ini otomatis jadi Silpa. "Jadi ini masih kategori aman. Tiak perlu dikhawatirkan dengan pengurangan DAU atau DBH, kata Abdulloh. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015