Pemerintah Kota Samarinda menyambut baik usulan kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) untuk penanganan pasien terlantar.

Wali Kota Samarinda Andi Harun di Samarinda, Selasa, menegaskan kesiapan Pemkot untuk bekerja sama, khususnya bagi warga Samarinda yang tidak memiliki identitas.

"Sebenarnya ini juga menarik, saya setuju, tapi itu tidak cukup dengan Samarinda. Kalau misalnya khusus untuk warga Samarinda dan ditemukan di Samarinda. Oke ya, oke," ucap Andi Harun dalam audiensi bersama Plt Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspitasari, di Balai Kota Samarinda.

Andi Harun juga mengemukakan ide agar kerja sama serupa dapat dikembangkan tidak hanya di Samarinda, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

"Tidak apalah Samarinda yang duluan bekerja sama. Selanjutnya yang lain. Mungkin Pak Gubernur bisa menginisiasi ini," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Dirut RSUD AWS, Indah menyampaikan kerja sama pola ini lima tahun lalu telah terlaksana, namun bukan dengan RSUD AWS melainkan RS Jiwa Daerah Atma Husada dalam hal menangani pasien telantar.

"Kerjasama ini dengan RS Jiwa Daerah Atma Husada sudah kita laksanakan 5 tahun. Mudah-mudahan Pak wali menyetujui kerja sama dengan AWS," harap Indah

Menurut Indah, penanganan pasien terlantar tanpa identitas melibatkan relawan dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Jika identitas pasien ditemukan, pihak rumah sakit akan menghubungi keluarga. Namun, jika tidak ada identitas, RSUD AWS akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk penetapan KTP dan pengurusan jaminan kesehatan pasien.

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025