Bontang (ANTARA Kaltim) - Fraksi Amanat Demokrat Pembangunan Sejahtera (ADPS) DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, menyoroti kasus pemadaman listrik bergiliran yang sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir di daerah setempat.

     Ketua Fraksi ADPS DPRD Kota Bontang Ridwan saat ditemui di Bontang, Kamis, menilai Pemkot Bontang belum sepenuhnya mampu menuntaskan program prioritas pro-rakyat, terutama masalah pasokan listrik dan air bersih.

     "Di sejumlah media lokal, Wali Kota Bontang mengklaim program pembangunan sudah mencapai 80 persen, khususnya menyangkut masalah kelistrikan. Terus kelebihan daya listrik hingga 12 Megawatt (MW) untuk apa, kalau tidak digunakan dan pemadaman terus terjadi," katanya.

     Ridwan mengaku telah melakukan pembicaraan langsung dengan Kepala PLN Rayon Bontang Laode Lawati, yang menjelaskan adanya gangguan transmisi di jaringan interkoneksi sietem Mahakam.

     "Seharusnya pihak PLN Bontang punya alternatif dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas daya 12 MW dari tiga pembangkit listrik, jika jaringan Mahakam mengalami gangguan," ujarnya.

     Selain menyoroti kinerja PLN, Ridwan juga mengatakan perusahaan daerah PT Bontang Migas Energi (BME) yang mengelola dua pembangkit tenaga gas terkesan tidak pernah berkoordinasi dengan PLN terkait pemanfaatan pasokan listrik.

     "Seharusnya perusda yang notabene sumber dananya dari APBD lebih memprioritaskan kebutuhan warga Bontang ketimbang pihak perusahaan. Setelah kebutuhan warga terpenuhi, barulah menjual listriknya ke perusahaan lain," tegas Ridwan.

     Ia menyarankan PT BME lebih memprioritaskan pasokan listrik dari dua pembangkit yang dikelolanya untuk membantu menutupi kekurangan PLN Rayon Bontang, ketika beban puncak sedang berlangsung, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya pemadaman.

     "Kami harapkan PLN Bontang mampu mengantisipasi pemadaman bergilir ketika jaringan Mahakam mengalami 'trouble'. Apalagi dalam waktu dekat ini ada ujian nasional yang dihelat secara serentak," tambahnya.

     Sebagai informasi, pasokan listrik dari satu pembangkit (PLTMG) ke-2 di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, mampu menghasilkan daya 6 MW. Dari jumlah itu, sebesar 2 MW dijual ke salah satu perusahaan, selebihnya dipasok ke PLN melalui skema kerja sama dengan PT BME. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015