Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 3,82 persen sehingga sekarang diperkirakan sudah 4 juta jiwa, terdiri dari 2,1 juta laki-laki dan 1,9 juta perempuan, sedangkan berdasarkan Sensus 2010 sekitar 3,55 juta jiwa.
"Tingginya pertumbuhan penduduk di Kaltim yang di atas angka nasional ini bukan hanya dari kelahiran, tetapi yang terbanyak justru dari migrasi, baik dari Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya," kata Kepala Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Achmad Zaini di Samarinda, Senin.
Dalam catatan BPS, lanjut dia, pada periode 2000-2010, migrasi atau jumlah penduduk yang datang ke Kaltim mencapai 1,8 persen, sedangkan pertumbuhan alami (kelahiran) sebanyak 2,05 persen.
Menurutnya, pertumbuhan alamiah dihitung dari kelahiran kasar hingga kematian kasar, pertumbuhan migrasi dihitung dari pertumbuhan total hingga pertumbuhan alamiah.
Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Tana Tidung yang kini masuk wilayah Kalimantan Utara, yakni mencapai 8,7 persen.
Penyebabnya adalah Tana Tidung merupakan daerah baru atau kabupaten terbaru di Kalimantan Utara, sehingga banyak pekerja baik negeri maupun swasta yang didatangkan ke daerah pecahan Kabupaten Bulungan itu.
Berada di urutan kedua adalah Kabupaten Kutai Timur dengan pertumbuhan 5,72 persen, Kabupaten Malinau 5,5 persen. Sedangkan daerah yang jumlah pertumbuhan penduduknya terendah adalah Kabupaten Kutai Barat yang hanya 1,96 persen.
Sementara itu, Kepala BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur mengatakan pertumbuhan penduduk di Kaltim berdasarkan Sensus 2010 mengalami kenaikan tinggi ketimbang sensus 10 tahun sebelumnya, sehingga hal ini menempatkan Kaltim pada peringkat lima nasional.
"Jumlah ini meleset dari rencana pemerintah saat melihat hasil sensus penduduk di tahun 2000," ujarnya.
Menurut ia, tingginya pertumbuhan jumlah penduduk tersebut akan berdampak pada banyak hal, di antaranya ketersediaan lahan, pangan, ketersediaan energi hingga ketersediaan lapangan pekerjaan dan ketersediaan pangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Tingginya pertumbuhan penduduk di Kaltim yang di atas angka nasional ini bukan hanya dari kelahiran, tetapi yang terbanyak justru dari migrasi, baik dari Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya," kata Kepala Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Achmad Zaini di Samarinda, Senin.
Dalam catatan BPS, lanjut dia, pada periode 2000-2010, migrasi atau jumlah penduduk yang datang ke Kaltim mencapai 1,8 persen, sedangkan pertumbuhan alami (kelahiran) sebanyak 2,05 persen.
Menurutnya, pertumbuhan alamiah dihitung dari kelahiran kasar hingga kematian kasar, pertumbuhan migrasi dihitung dari pertumbuhan total hingga pertumbuhan alamiah.
Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Tana Tidung yang kini masuk wilayah Kalimantan Utara, yakni mencapai 8,7 persen.
Penyebabnya adalah Tana Tidung merupakan daerah baru atau kabupaten terbaru di Kalimantan Utara, sehingga banyak pekerja baik negeri maupun swasta yang didatangkan ke daerah pecahan Kabupaten Bulungan itu.
Berada di urutan kedua adalah Kabupaten Kutai Timur dengan pertumbuhan 5,72 persen, Kabupaten Malinau 5,5 persen. Sedangkan daerah yang jumlah pertumbuhan penduduknya terendah adalah Kabupaten Kutai Barat yang hanya 1,96 persen.
Sementara itu, Kepala BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur mengatakan pertumbuhan penduduk di Kaltim berdasarkan Sensus 2010 mengalami kenaikan tinggi ketimbang sensus 10 tahun sebelumnya, sehingga hal ini menempatkan Kaltim pada peringkat lima nasional.
"Jumlah ini meleset dari rencana pemerintah saat melihat hasil sensus penduduk di tahun 2000," ujarnya.
Menurut ia, tingginya pertumbuhan jumlah penduduk tersebut akan berdampak pada banyak hal, di antaranya ketersediaan lahan, pangan, ketersediaan energi hingga ketersediaan lapangan pekerjaan dan ketersediaan pangan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015