Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata menyatakan sebanyak 36 titik ruas jalan nasional atau provinsi dari kilometer nol sampai kilometer 20 di Kabupaten Penajam Paser Utara, rawan kecelakaan lalu lintas.

Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara, Buhadi, Kamis, mengatakan bahwa hasil survei menyebutkan banyak ruas jalan provinsi atau nasional di Kecamatan Penajam rawan terjadinya kecelakaan karena permukaan jalan yang kurang baik.

"Terdapat 36 titik jalan provinsi atau nasional dari kilometer nol sampai kilometer 20 permukaan jalan tidak baik dan berlubang sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas dan harus segera dilakukan perbaikan agar tidak membahayakan para pengendara," kata Buhadi.

Salah satu titik ruas jalan yang membahayakan para pengendara, kata Buhadi, di KM 3, arah ke Penajam karena jalan tersebut berlubang dengan kedalaman 5--10 sentimeter ditambah adanya penyempitan badan jalan karena bahu jalan yang sudah rusak.

"Titik rawan harus diwaspadai dan harus segera diperbaiki. Pada musim hujan, lubang di jalan tidak kelihatan karena tergenang air dan ini sangat membahayakan pengendara," kata Buhadi.

Ruas jalan provinsi atau nasional tersebut, lanjut Buhadi, merupakan jalan darat penghubung utama antarkabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim) atau Trans-Kalimantan sehingga peran jalan tersebut sangat penting untuk transportasi darat.

Ia mengharapkan instansi berwenang, baik dari Pemerintah Provinsi Kaltim maupun pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan jalan nasional atau provinsi yang melintas di wilayah Penajam Paser Utara tersebut.

"Kondisi jalan sangat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan," katanya.

Survei ruas jalan yang dilakukan berdasarkan pengamatan di lapangan menggambarkan kondisi jalan provinsi atau nasional yang melintasi wilayah Penajam Paser Utara itu, kata Buhadi, akan segera dilaporkan ke Pemprov Kaltim.  (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015