Bontang (ANTARA Kaltim) - Wakil Wali Kota Bontang Isro Umarghani meluncurkan buku biografi "Pohon Harapan dari Tanah Rawa" yang mengisahkan perjalanan hidup dan karir sejak kecil hingga menjadi orang nomor dua di Kota Taman.

     Peluncuran buku setebal 267 halaman yang ditulis Md Aminudin itu berlangsung di Gedung Koperasi PT Pupuk Kaltim, Bontang, Senin (30/3) malam,

     Banyak kisah menarik yang tertuang dalam buku biografi pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, pada 1 Januari 1962 itu. Kehidupan penuh liku sebagai anak dari keluarga kurang mampu dan memprihatinkan.

     Isro Umarghani pernah merasakan kerasnya kehidupan, mulai dari tidur di musala karena tidak punya kamar sendiri, bekerja di ladang milik orang lain, mencari rumput pakan ternak untuk menyambung hidupnya, hingga gagal kuliah.

     Namun, siapa menyangka, suami dari Siti Aini Rochmah ini mampu melewati berbagai rintangan dan akhirnya berhasil menjadi meniti karier menjadi orang nomor dua di Bontang.

     Melalui ide-idenya cemerlang, lahirlah sejumlah terobosan dalam bidang listrik, gas, pendidikan, dan ekonomi. Bahkan, sosok Isro dikenal sebagai pejabat yang antikorupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

     Namanya pernah melambung ketika dia masuk dalam jajaran pihak yang menolak megaproyek pipanisasi gas Kalimantan-Jawa, karena proyek itu dianggap menghambur-hamburkan uang rakyat.

     Lewat buku biografi itu, dikisahkan perjalanan karir pria yang pernah bekerja di PKT sejak 1981 hingga 2004. Bermula pada 1981 dengan berbekal ijazah STM (Sekolah Teknik Menengah), Isro Umarghani diterima bekerja di PKT.

     Karirnya cepat melejit. Bahkan di usia 30-an tahun, ia sempat disewa perusahaan asal Banglades untuk merintis perusahaan pupuk di negara tersebut.

     Biografi yang ditulis dengan gaya sastra ini memuat delapan bagian. Tiap bagian ditulis dengan bahasa santai dan diskripsi, sehingga pembaca bisa ikut merasakan kejadian di dalam buku ini.

     Pada bagian pertama bercerita tentang kampung halaman Isro Umarghani, yakni Desa Klurahan, Nganjuk, Jatim. Adapula bagian tentang perjalanan Isro saat menemukan takdir dengan merantau ke Bontang untuk mengadu nasib di PKT, hingga saat berkecimpung di dunia politik yang membuka jalannya menuju kursi Bontang 2.

     Mengomentari buku biografi itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer Jakarta, M Qodari mengatakan perjalanan hidup Isro Umarghani cukup drastis yang disimpulkan seperti "quite a story".

     Cerita anak dusun yang berhasil menjadi orang sukses bukanlah cerita baru, namun ketika membaca buku biografi Isro, tetap saja ada kekaguman tersendiri.

     "Kalau dirumuskan, kunci sukses dari Pak Isro ini ada dua, yakni kompetensi dan sikap. Dua kunci ini adalah dua aspek yang selalu menandai pencapaiannya dalam hampir semua tahap kehidupannya," ucapnya.

     Qodari menilai penulisan buku ini cukup lengkap dan runut, termasuk mengisahkan Isro Umarghani semasa muda yang berhasil meraih prestasi "cumlaude" alias terbaik saat lulus STM, dengan nilai ijazah rata-rata 7,65.

     "Bagi saya, kisah hidup Pak Isro adalah contoh kisah hidup yang layak ditulis menjadi buku biografi agar pembaca, terutama anak muda dapat mengambil inspirasi dan teladan, bahwa seseorang dapat maju bahkan mengalahkan segala keterbatasan masa kecilnya dengan tekad, ketekunan dan kesabaran," imbuh Qodari. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015