Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Musyahrim meminta kepada siswa agar menghindari pemanfaatan negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), seperti kekerasan, mesum, dan pengaruh tidak wajar lainnya.
"Harus diakui bahwa perkembangan teknologi dan informasi sangat baik diterapkan dalam proses pembelajaran sehari-hari di satuan pendidikan, karena dengan adanya TIK, maka anak didik dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru," katanya di Samarinda, Selasa.
Namun, lanjutnya, hal yang harus diwaspadai adalah pengaruh negatif dari kemudahan akses tersebut, karena pengaruh itu juga akan berdampak pada sepak terjang siswa yang bisa saja justru merugikan.
Untuk itu, dia meminta kepada Dinas Pendidikan di kabupaten maupun kota, termasuk satuan pendidikan harus mampu membina siswa agar terhindar dari penggunaan TIK yang tidak wajar, mengingat perkembangan TIK dari waktu ke waktu terus berkembang dengan pesat yang bukan hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop, tetapi juga bisa diakses melalui telepon genggam.
Menurut dia, permintaan agar dinas pendidikan dan satuan pendidikan di semua kabupaten maupun kota di Kaltim terus melakukan pembinaan kepada siswa, telah disampaikan dalam beberapa kesempatan, termasuk ketika rakor pemanfaatan TIK yang digelar di Balikpapan (30/3).
Rakor tersebut memiliki peran penting dan strategis dalam upaya mengatasi pengaruh negatif terhadap kebebasan dan kemudahan akses terhadap TIK.
Untuk itu, semua peserta rakor dari dinas pendidikan kabupaten dan kota se-Kaltim harus dapat menindaklanjuti hasil rakor, sehingga sampai di daerah masing-masing harus diimplementasikan kepada setiap satuan pendidikan.
Menurutnya, rakor tersebut bukan sekedar acara formalitas, tetapi setelah rakor harus dilakukan tindakan lanjutan, sehingga masing-masing siswa benar-benar bisa menjadi siswa unggul setelah belajar dan memanfaatkan TIK dengan benar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Harus diakui bahwa perkembangan teknologi dan informasi sangat baik diterapkan dalam proses pembelajaran sehari-hari di satuan pendidikan, karena dengan adanya TIK, maka anak didik dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru," katanya di Samarinda, Selasa.
Namun, lanjutnya, hal yang harus diwaspadai adalah pengaruh negatif dari kemudahan akses tersebut, karena pengaruh itu juga akan berdampak pada sepak terjang siswa yang bisa saja justru merugikan.
Untuk itu, dia meminta kepada Dinas Pendidikan di kabupaten maupun kota, termasuk satuan pendidikan harus mampu membina siswa agar terhindar dari penggunaan TIK yang tidak wajar, mengingat perkembangan TIK dari waktu ke waktu terus berkembang dengan pesat yang bukan hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop, tetapi juga bisa diakses melalui telepon genggam.
Menurut dia, permintaan agar dinas pendidikan dan satuan pendidikan di semua kabupaten maupun kota di Kaltim terus melakukan pembinaan kepada siswa, telah disampaikan dalam beberapa kesempatan, termasuk ketika rakor pemanfaatan TIK yang digelar di Balikpapan (30/3).
Rakor tersebut memiliki peran penting dan strategis dalam upaya mengatasi pengaruh negatif terhadap kebebasan dan kemudahan akses terhadap TIK.
Untuk itu, semua peserta rakor dari dinas pendidikan kabupaten dan kota se-Kaltim harus dapat menindaklanjuti hasil rakor, sehingga sampai di daerah masing-masing harus diimplementasikan kepada setiap satuan pendidikan.
Menurutnya, rakor tersebut bukan sekedar acara formalitas, tetapi setelah rakor harus dilakukan tindakan lanjutan, sehingga masing-masing siswa benar-benar bisa menjadi siswa unggul setelah belajar dan memanfaatkan TIK dengan benar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015