Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Bupati Kutai Timur Kalimantan Timur,  Isran Noor mengatakan program Kemitraan Plasma Swadaya Kebun Sawit yang sedang dilaksanakan PT Krisna Duta Agro dengan Koperasi Kongbeng Bersatu layak dan pantas dijadikan model nasional.

Program Kemitraan Plasma Swadaya yang dilaksanakan oleh PT Krisna Duta Agro dengan bekerjasama dengan Koperasi telah terbukti memberikan pendapatan laur biasa bagi petani melalui Koperasi, katanya di Sangatta, Sabtu.

 Isran Noor yang juga bupati Kutai Timur,Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) meminta perusahaan lain di Kutai Timur agar bisa meniru pola yang dilaksanakan PT KDA dengan Koperasi Kongbeng Bersatu.

Isran Noor mengatakan, pekan lalu, dirinya melakukan panen perdana kebun sawit yang merupakan program kemitraan plasma swadaya milik Koperasi Kongbeng Bersatu.

Melalui kemitraan plasma swadaya, para petani tidak perlu repot dan pusing soal bibit unggul dan pupuk, karena semuanya diberikan bantuan oleh perusahaan KDA melalui Koperasi.

"Saya lihat langsung bagaimana hasil sawit mereka dan berdialog dengan pengurus anggotanya. Mereka memperoleh pendapatan jutaan rupiah sebulan"kata Isran Noor didampingi Kabag Humas Setkab Muchtar.

Apapun kebutuhan petani dibantu perusahaan, melalui koperasi, seperti bibit sawit yang unggul, obat-obat, pupuk hingga alat transportasi.

Sementara CEO PT Kresna Duta Agro (KDA) Suyanto,mengatakan, program Kemitraan Plasma Swadaya yang merupakan kerjasama PT KDA dengan Koperasi Kongbeng Bersatu dimulai sejak tahun 2011.

Menurut Suyanto, PT Krisna Duta Agro yang salah satu anak perusahaan Sinas Mas Group sejak tahun 2011 melakukan MoU Kerjasama dengan Koperasi Kongbengh Bersatu untuk mengembangkan kebun sawit seluas 1.301 hektare.

"Program Kemitraan Plasa Swadaya merupakan yang pertama di Kalimantan Timur bahkan di Indonesia,"kata Suyanto.

Ia mengatakan, saat ini rata-rata produksi kebun kemitraan yakni 25 ton per hektare dan nantinya diatas 30 ton.

Dikatakan dia dengan harga TBS tahun 2014 itu diatas Rp 1437 per kilogram petani mendapatkan hasil Rp128.9 miliar atau setara dengan Rp35,7 juta per hektare.

Kemitraan dituangkan dalam perjanjian tahun 2013 seluas 1301 hektare (ha) yang meliputi anggota koperasi bersatu seluas 620 hektare terdiri dari tujuh desa Se-Kecamatan Kongbeng, yakni desa marga mulya,makmur jaya, suka makmur,sidomulya sri pantun,kongbeng indah dan miau baru.

Sedangkan diluar koperasi kongbeng bersatu ada 681 hektare yang terdiri 4 desa yakni, Jak Luay,Muara Pantun, Rantau Panjang dan Long Noran (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015